Teaching Factory Jurusan Desain dan Produksi Busana SMKN 2 Bondowoso: Selesaikan Ratusan Pesanan Seragam Mahasiswa Politeknik Negeri Jember

Bondowoso, 28 Mei 2025 – Teaching Factory (TeFa) SMK Negeri 2 Bondowoso konsentrasi keahlian Desain dan Produksi Busana kembali menunjukkan eksistensinya sebagai unit produksi dan jasa pendidikan vokasi yang profesional. Kali ini, TeFa berhasil menyelesaikan 128 seragam mahasiswa dari Politeknik Negeri Jember (Polije) Program Studi Destinasi Pariwisata tepat waktu dan dengan kualitas terbaik.

Proses produksi seragam dikerjakan oleh siswa, guru kejuruan serta tenaga ahli dari IDUKA. Melalui program Teaching Factory siswa mendapat pengalaman nyata dalam dunia kerja, meningkatnya kompetensi dan kedisiplinan kerja.

Penyerahan seragam secara simbolis oleh Ketua Tefa, Saidyani Herawati pada Selasa 27 Mei 2025 bertempat di Politeknik Negeri Jember. Kaprodi Destinasi Pariwisata Polije secara langsung menerima seragam tersebut. Ia memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa yang professional.

“Kami mengapresiasi hasil kerja SMKN 2 Bondowoso yang sangat memuaskan. Hasil jahitannya berkualitas, rapi dan bagus. Ketepatan waktu dan profesionalisme tim TeFa juga luar biasa,” ujar Kaprodi Polije saat menerima pesanan tersebut.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Bondowoso Sofyan Sauri, menyatakan bahwa proyek ini merupakan bentuk nyata sinergi antara SMKN 2 Bondowoso dan dunia industri. Ia berharap ke depan akan semakin banyak kerja sama serupa yang memberi manfaat langsung bagi siswa dan institusi pendidikan.

“Melalui Teaching Factory, kami ingin menyiapkan lulusan yang siap kerja, kompeten, dan terbiasa menghadapi tantangan nyata industri,” ujarnya.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah vokasi lainnya. Tefa sebagai wadah pembelajaran berbasis produksi riil. Melalui Tefa Konsentrasi Desain dan Produksi Busana mampu menyiapkan karier dan masa depan siswa secara prospektif.

Spektakuler! Podcast Gen B On Top Menjadi Gebrakan Pertama Program Kerja Kepala SMKN 2 Bondowoso

Hari ini Rabu, 28 mei 2025 genap sepekan kepemimpinan Sofyan Sauri, S. Pd. M.Pd di SMKN 2 Bondowoso, setelah serah terima jabatan minggu lalu oleh kepala Cabang Dinas Pendidikan Slamet Riyadi di Catelya Hall Smakenda.
Sebagai kepala sekolah barui tentunya beliau harus memiliki program-program yang kekinian dan yang bersifat melanjutkan apa yang telah dikembangkan oleh pendahulunya. Podcast, menjadi pilihan pertama untuk dikembangkan dalam program jangka pendeknya.


“Sangat disayangkan, apabila sarana yang ada tidak dikembangkan dengan maksimal. Oleh karena itu, saya sudah membuat surat tugas tim podcast untuk memaksimalkan hal ini, supaya memiliki jadwal rutin sekaligus menjadi ajang promosi di Smakenda ” ujar Sofyan dengan antusias.
Tim podcast yang dinahkodai oleh Inayatul karimah, segera bergerak cepat untuk memenuhi target yang diberikan oleh kepala sekolah setelah menerima mandat berupa surat tugas, melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Tim sehingga lahirlah GEN B ON TOP sebagai nama dari podcast smakenda ditambah dengan jadwal program yang sudah usulkan.
Kata Dyah yang merupakan salah satu tim podcast, Gen B On Top merupakan podcast yang menghadirkan obrolan seru, kritis, dan inspiratif dari generasi baik, berkarakter dan berdaya. Di podcast ini akan dibahas isu kekinian, nilai kehidupan, dan aksi nyata anak muda yang siap berdampak. Naik bareng kami ke puncak potensi—karena Gen B bukan cuma generasi sekarang, tapi generasi on top.
“podcast ini akan menjadi awal pengaplikasian public speaking secara tidak langsung,” sambung Ika yang merupakan salah satu guru bahasa inggris di Smakenda.

Perpustakaan SMKN 2 Bondowoso, Inspirasi Baru bagi Pendidikan Bondowoso

Bondowoso, 28 Mei 2025 – Perpustakaan SMKN 2 Bondowoso menjadi pusat perhatian dalam sebuah kunjungan istimewa dari para kepala sekolah dan guru Sekolah Dasar (SD) di Bondowoso. Acara ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan antusiasme, di mana para pendidik dari berbagai sekolah dasar melihat langsung bagaimana perpustakaan SMKN 2 Bondowoso dikelola dengan baik dan dijadikan sebagai rujukan untuk pengembangan perpustakaan di lembaga masing-masing.

Dalam kunjungan tersebut, hadir beberapa tokoh pendidikan, di antaranya Bapak Soni Adiwijaya (Kepala SDN Wonosuko 1), Bapak Zulkifli (Guru SDN Wonosuko 4), Ibu Yeti Eka (Guru SDN Blindungan 1), Ibu Laili Rahmawati (Guru SDN Petung 1), serta Ibu Yuli Dwi (Guru SDN Pakisan 1), beserta sejumlah guru lainnya. Mereka terlihat sangat antusias menikmati suasana perpustakaan yang nyaman, lengkap dengan koleksi buku yang variatif serta fasilitas pendukung lainnya.

Endang Sunarsih, selaku Kepala Perpustakaan SMKN 2 Bondowoso, menyambut hangat para tamu dengan menjelaskan berbagai aspek pengelolaan perpustakaan, mulai dari sistem katalog hingga program literasi yang diterapkan di sekolah. Dengan senyuman dan semangat, beliau berbagi informasi mengenai strategi peningkatan minat baca siswa yang bisa diadaptasi di sekolah lain.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, turut hadir dalam kegiatan ini dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kunjungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa perpustakaan memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan, dan kerjasama antar sekolah menjadi bagian dari upaya bersama untuk membangun budaya literasi yang lebih baik di Bondowoso. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar pendidik, tetapi juga menjadi langkah awal dalam memperkuat jaringan pendidikan serta meningkatkan mutu fasilitas perpustakaan di berbagai sekolah dasar di Bondowoso.

SMKN 2 Bondowoso Implementasikan Deep Learning pada Pembiasaan Literasi. Episode: Menyingkap “Blue Fire” secara Ilmiah.

Bondowoso, 27 Mei 2025. SMKN 2 Bondowoso secara konsisten menggiatkan aktivitas literasi siswa. Setiap hari Selasa pada minggu kedua dan keempat pembiasaan literasi dilaksanakan. Konten Literasi meliputi bidang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, pengetahuan umum dan sains. Produk literasi pun beragam seperti karya sastra, resensi, narrative teks, describing teks, refleksi, laporan observasi, kesimpulan bacaan, prediksi sebuah fenomena, generalisasi informasi dan banyak lagi.

Kepala SMK 2 Bondowoso, Sofyan Sauri menyampaikan “Program pembiasaan literasi konsisten kita lanjutkan. Bukti nyata keberhasilan program ini adalah meningkatnya kemampuan literasi pada rapor pendidikan. Kemampuan literasi pada tahun 2025 naik sebesar 15,55% dari 77,78% menjadi 93,33%. Tim literasi sekolah upayakan terus membuat inovasi agar siswa menikmati proses literasinya”.

Ketua tim literasi sekolah, Zainul Arifin berkolaborasi dengan guru – guru projek IPAS menyajikan bahan literasi sains berbasis potensi local “Blue Fire” dengan mengimplementasikan Deep Learning. Bagaimana blue fire terjadi disingkap secara ilmiah, sajian study literature dan data – data ilmiah disajikan. Diawali dengan pertanyaan pemantik. Penyajian materinya menggunakan media buku digital full gambar ilustrasi dan animasi. Produk dari aktivitas literasi adalah kesimpulan dan generalisasi dari permasalahan.

“Pendekatan Deep Learning: kegiatan bermakna dan menyenangkan kami manifestasikan melalui kajian ilmiah yang kontekstual pada bahan literasi digital ini. Jadi bukan hanya meningkatkan kemampuan memahami bacaan saja, namun kebermaknaan kajian sangat kita utamakan”. Ujar Iin Ernawati guru projek IPAS SMKN 2 Bondowoso.

Salah satu siswa kelas XI Perhotelan, Fifin Handayani, menyampaikan refleksi setelah membaca bahan literasi “Saya menjadi tahu mengapa terjadi blue fire,dan saya semakin bangga bahwa di Bondowoso memiliki fenomena alam yang menakjubkan. Saya semakin ingin tahu lebih dalam tentang fenomena ini”.

Literasi adalah fondasi utama dalam membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, kita mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Program literasi yang inovatif akan mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan komunikatif.

Inovasi apalagi yang akan disajikan tim literasi Smakenda ?……………..

Bahan literasi hari ini:

https://bit.ly/Literasi_BlueFire

Siswa SMKN 2 Bondowoso Tampil Memukau dalam Storytelling “The Golden Touch”

Bondowoso, 26 Mei 2025. Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa salah satunya melalui aktivitas storytelling. Pasca upacara bendera hari ini, Ayu Safira, siswa kelas X Perhotelan mempresentasikan Storytelling yang berjudul  “The Golden Touch”. Penampilan siswa yang menyukai public speaking itu mendapatkan aplaus dari seluruh siswa dan guru yang hadir di lapangan upacara. “The Moral of the Story: Money and material wealth are not the most important things in life” pesan moral yang begitu menggugah jiwa ia sampaikan.

Kepala Sekolah Sofyan Sauri menyampaikan “setiap anak memiliki kodrat dan potensi masing – masing. Potensi itu harus dikuatkan. Di setiap kelas pastinya banyak siswa – siswa hebat yang perlu kita beri kesempatan menampilkan potensinya. Storytelling ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kecerdasan emosional siswa” kepala sekolah memberi apresiasi.

“Storytelling membantu siswa memperkaya kosakata, memperbaiki struktur kalimat, dan melatih pengucapan. Saat bercerita, siswa diajak membayangkan alur cerita, tokoh, dan suasana. Ini mendorong daya cipta dan imajinasi mereka berkembang. Cerita yang dibawakan mengandung pesan moral, nilai sosial, dan budaya yang dapat membentuk karakter siswa. Dengan tampil di depan teman-teman, siswa belajar berbicara di depan umum dan mengelola rasa gugup, yang penting untuk membangun rasa percaya diri” ujar Nely Cahya Dewi selaku guru Bahasa Inggris SMKN 2 Bondowoso.

Penampilan siswa di pasca upacara bendera selalu ditunggu. Sebagai ajang menggali potensi dan meningkatkan rasa percaya diri, secara konsisten kegiatan ini dilakukan oleh SMKN 2 Bondowoso. Siapakah siswa-siswa hebat yang akan tampil berikutnya….

Menahkodai SMK Negeri 2 Bondowoso: Kisah Inspiratif Sofyan Sauri dan Visi Sekolah yang Bersinar

Bondowoso, 26 Mei 2025. Pagi ini, aura semangat membara terasa di setiap sudut SMK Negeri 2 Bondowoso. Di tengah hiruk pikuk persiapan hari baru, sebuah suara penuh determinasi menggema dalam rapat dinas perdana. “Kita pernah menyalakan api, sekarang saatnya menambah kayu agar nyalanya terlihat sampai Jakarta,”

— Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd.

Beliau, sang nahkoda yang pernah singgah, kini kembali secara resmi memimpin bahtera pendidikan di SMK Negeri 2 Bondowoso. Dua tahun lalu, Sofyan Sauri sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas, menorehkan jejak awal sebuah visi besar. Kini, dengan mandat penuh di tangannya, ia siap melanjutkan dan menguatkan kembali program unggulan yang menjadi ciri khasnya: Digital Branding untuk Teaching Factory. Ini bukan sekadar program biasa; ini adalah jantung yang akan memompa semangat produktivitas, adaptasi, dan daya saing sekolah.

“Teaching Factory harus menjadi showroom, workshop, sekaligus pusat layanan masyarakat. Sekolah kita tidak boleh hanya dikenal di lingkungan dalam, tapi juga harus bersinar ke luar: ke masyarakat, Pemda, bahkan Direktorat SMK.”

Siswa Perhotelan SMKN 2 Bondowoso Kembangkan Wirausaha dengan Produk Pewangi dan Pelicin Pakaian

Bondowoso, 22 Mei 2025 – Siswa jurusan Perhotelan SMK Negeri 2 Bondowoso menunjukkan semangat kewirausahaan melalui kegiatan produksi dan pemasaran produk unggulan berupa pewangi dan pelicin pakaian. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang bertujuan menumbuhkan jiwa entrepreneur di kalangan siswa.

Produk yang diberi nama “Florista” ini diracik langsung oleh para siswa dengan bimbingan guru produktif perhotelan berkolaborasi dengan projek IPAS. Proses membutuhkan membutuhkan ketepatan komposisi bahan – bahan kimia. Selain dikemas secara menarik, pewangi dan pelicin pakaian ini juga telah melewati uji coba dan mendapat respon positif dari pengguna awal.

Dalam upaya pemasaran, para siswa melakukan penawaran produk secara langsung ke kantor-kantor instansi pemerintahan di Bondowoso, serta melaukan penjualan kepada masyarakat umum melalui outlet sekolah.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri,M.Pd, menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kerja keras siswa. “Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai sarana pembelajaran praktik kewirausahaan. Harapannya, siswa tidak hanya terampil dalam bidang perhotelan, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha mandiri di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu siswa yang semangat beraksi promosi produk, Putri Aprilia Dewi, mengatakan bahwa pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana mengelola produksi, mengemas produk, hingga berinteraksi langsung dengan konsumen. “Kami jadi lebih percaya diri dan memahami dunia usaha secara nyata,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, SMK Negeri 2 Bondowoso terus berkomitmen mencetak lulusan yang siap kerja, kreatif, dan inovatif. Produk pewangi dan pelicin pakaian ini diharapkan dapat menjadi salah satu produk wirausaha jurusan perhotelan sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bondowoso.

SMKN 2 Bondowoso Gelar Eduwisata, Siswa SD 1 Jam Bisa Membuat Suminagashi

SMKN 2 Bondowoso menyambut SD Negeri Badean 3 Bondowoso melaksanakan kegiatan outing class yang penuh kreativitas dan edukasi. Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu jam tersebut, para siswa diperkenalkan pada teknik seni tradisional Jepang bernama Suminagashi, yaitu seni melukis di atas air yang menghasilkan motif marmer atau abstrak yang indah.

Kegiatan ini mendapat bimbingan langsung dari guru dan siswa jurusan Desain dan Produksi Busana SMKN 2 Bondowoso. Para pelatih dengan sabar dan antusias membimbing siswa-siswi SDN Badean 3 dalam setiap tahap pembuatan Suminagashi, mulai dari teknik mencampur tinta di permukaan air hingga mencetaknya di atas kertas.

“Anak-anak sangat antusias dan cepat memahami prosesnya. Hasil karya mereka pun cukup mengejutkan, indah dan penuh ekspresi,” ujar salah satu guru pembimbing dari SMKN 2 Bondowoso.

Selain melatih kreativitas, kegiatan ini juga menjadi sarana mengenalkan siswa sekolah dasar pada dunia keterampilan dan kejuruan sejak dini. Kepala SDN Badean 3 menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan kerja sama dari pihak SMKN 2 Bondowoso.

Outing class ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang, yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan pengalaman belajar langsung di luar kelas.

Inspiratif! Wisuda SMKN 2 Bondowoso Makin Mantab dengan Memberikan Ijazah Gratis Berbalut Seragam Kebanggan!

Lagi-lagi SMKN 2 Bondowoso memberikan inspirasi menarik kepada sekolah lain dengan diadakannya wisuda lepas pisah kelas XII Tahun 2025 yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa (20/05/2025). Di mana di tanggal ini juga bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Acara yang diselenggarakan di Aula Catelya sekolah ini dirancang dengan begitu epik, meski berbalut kesederhanaan namun sangat meriah.

Para siswa terlihat sangat antusias saat memasuki acara yang diiringi oleh tari dan pasukan pembawa bendera. Mereka memakai almamater berwarna merah sebagai seragam kebanggaan Smakenda pasti mantab. Disusul dengan penampilan fashion show yang menjadi ciri khas konsentrasi keahlian Tata Busana, kali ini dengan tema STAR BLUE, hasil karya siswa kelas XII sendiri yang saat ini melaksnakan wisuda.

Kepala SMKN 2 Bondowoso Daris Wibisono Setiawan dalam sambutan pembukanya menegaskan bahwasanya pagelaran lepas pisah kali ini adalah yang terahir di SMKN 2 Bondowoso sebelum esok hari akan diserahkan kepada kepala sekolah yang baru. Oleh karenanya, apapun yang sudah baik harus dipertahankan dan dirawat dengan sepenuh hati.

Kepala SMKN 2 BONDOWOSO
Dr. Daris Wibisono Setiawan, S.S., M.Pd. Dalam Sambutannya Dengan Berpakaian Ala Chef Kuliner

“Meski ini yang terakhir saya berdiri di Sekolah ini sebagai kepala sekolah, saya harap apa yang sudah baik dipertsahankan dan ditingkatkan, hari ini juga semua peserta didik yang lulus akan mendapatkan ijazah gratis, ijazah cetak langsung dan E-ijazah bagi masing-masing peserta didik.” ujar Daris penuh semangat dan haru.

Sementara itu, Kacabdin Bondowoso Slamet Riyadi, memberikan penghargaan setinggi tingginya kepada warga SMKN 2 Bondowoso yang telah menerjemahkan dengan sangat baik arahan dari kepala dinas Jawa Timur.

“Arahan dari bapak Kadis yang telah disosialisasikan adalah wisuda sederhana dengan cara kreatif dan cukup menarik dan diadakan di sekolah, hal ini sudah dilaksanakan dengan baik. ujar Slamet dengan bangga.

Seperti banyak diberitakan bahwasannya kebijakan peniadaan wisuda tersebut tertuang dalam SE Nomor 000.1.5/1506/101.5/2025 yang disahkan pada 6 Maret lalu. Isinya menjelaskan, sekolah dilarang menggelar acara wisuda atau purnawiyata di luar lingkungan sekolah, kegiatan dilaksanakan dengan tanpa membebani orang tua peserta didik dan kegiatan dilakukan dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif.