Sagasus Brawijaya Membuat Liburan Penuh Makna, Tumbuh Jadi Warga Bangsa Sejati

Bondowoso, 29 Juni 2025 – Sementara sebagian remaja mengisi liburan dengan bersantai, sekelompok pemuda tangguh dari Sangga Khusus (Sagasus) Brawijaya SMK Negeri 2 Bondowoso justru memilih jalan berbeda: jalan pengabdian, belajar kehidupan di medan nyata.

Dimulai sejak 20 Juni 2025, mereka terlibat dalam Program Bhakti Masyarakat Wira Karya, sebuah kegiatan kemanusiaan yang digagas oleh Kwarcab Bondowoso, untuk membangun empat rumah layak huni bagi warga kurang mampu. Dari total 200 peserta Pramuka yang terlibat, sepuluh di antaranya adalah siswa SMK jurusan pariwisata dari Sagasus Brawijaya.

Alih-alih hanya terampil dalam dunia Perhotelan Busana, Kecantikan, atau Kuliner saja, mereka menunjukkan ketangguhan fisik dan mental dalam belajar membangun rumah dari nol, mulai dari membuat kerangka besi, mengaduk adonan semen, mengangkat kayu hingga ikut merancang pondasi bangunan. Semua dilakukan dengan penuh semangat dan kerendahan hati, demi membantu sesama.

Tak berhenti di situ, pada 24–26 Juni 2025, mereka juga turut ambil bagian dalam kegiatan Pasopati yang diselenggarakan oleh Satuan Pramuka Bhayangkara Polres Bondowoso. Sebuah ekspedisi lintas alam menembus Gunung Purnama hingga ke Pantai Pasir Putih Situbondo, dijalani dengan jalan kaki penuh tantangan.

Di sinilah mereka mengasah kemampuan survival, menempa karakter, dan menempuh SKU Bantara—sebuah pencapaian penting dalam dunia kepramukaan. Perjalanan menembus hutan bukan hanya fisik, tetapi juga perjalanan batin yang memberi banyak pelajaran hidup.

Infografis: Estimasi jarak tempuh jalur lintas alam dari Gunung Purnama menuju Pantai Pasir Putih Situbondo.

Puncaknya, pada 27–28 Juni 2025, Sagasus Brawijaya kembali ambil bagian dalam Perkemahan Wira Karya 2025, sekaligus sebagai momen penutupan Bhakti Masyarakat. Mereka dipercaya menjadi tim penyedia konsumsi bagi ratusan peserta. Di bawah terik matahari dan dinginnya malam, tetap tak ada lelah yang tampak di wajah mereka.

Semangat luar biasa ini tak lepas dari peran para pembina. Dyah Rembulansari, S.Pd., pembina Pramuka SMK N 2 Bondowoso, yang setia mendampingi dan memberi semangat kepada para siswa. Tak kalah penting, dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., yang dengan visioner terus mendorong siswanya berkembang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara sosial, dengan memberi fasilitas sesuai kebutuhan siswa.

“Kami ingin menanamkan bahwa rasa lelah hari ini, akan menjadi nilai mulia esok hari. Inilah pendidikan sejati: hadir, membantu, dan tumbuh bersama masyarakat,” ujar Dyah Rembulansari dengan bangga.

Liburan Sagasus Brawijaya kali ini bukan sekadar rehat dari pelajaran sekolah. Ini adalah liburan dengan arti, pengalaman hidup yang tak bisa didapat di kelas. Harapannya, jejak langkah mereka bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain, bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk memberi makna, bukan hanya menikmati hidup.

Pawai Lampion Sambut Tahun Baru Islam, SMKN 2 Bondowoso Tampil Memukau

BONDOWOSO – Suasana malam di Kabupaten Bondowoso pada Kamis (26/6) terasa lebih semarak dari biasanya. Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso menggelar Pawai Lampion Festival Muharram yang berlangsung meriah usai Salat Isya.

Acara ini diikuti oleh berbagai lembaga pendidikan di Bondowoso. Masing-masing peserta menampilkan kreasi lampion bercorak Islami yang memukau dan memancarkan cahaya indah sepanjang rute pawai. Ribuan warga tampak antusias menyambut dan menyaksikan rombongan pawai yang melintasi sejumlah titik utama kota.

Salah satu peserta yang turut memeriahkan acara adalah SMKN 2 Bondowoso. Tampil kompak dan penuh semangat, rombongan siswa dan guru dari sekolah ini menjadi sorotan tersendiri dalam barisan pawai.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan ini tidak hanya memperingati Tahun Baru Islam, tetapi juga menjadi wadah positif bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus memperkuat nilai-nilai religius. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk terus dilaksanakan setiap tahunnya,” ungkapnya.

Partisipasi aktif SMKN 2 Bondowoso juga tidak lepas dari peran Waka Kesiswaan, Ibu Nelly, yang sejak awal telah mengoordinasikan segala persiapan. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar seluruh kebutuhan peserta terpenuhi. Ini bentuk komitmen kami dalam mendukung kegiatan keagamaan yang melibatkan siswa secara langsung,” jelasnya.

Selain menjadi ajang kreativitas, pawai lampion ini juga diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antar lembaga pendidikan serta membumikan semangat hijrah dan nilai-nilai Islami di kalangan generasi muda.

“Semoga kegiatan ini bisa terus menjadi agenda tahunan yang lebih meriah di tahun-tahun mendatang,” pungkas Sofyan.

SMKN 2 Bondowoso Gelar Sosialisasi Kebijakan Tes Kompetensi Akademik

TKA Tak Tentukan Kelulusan, Jadi Bahan Evaluasi Akademik Siswa

BONDOWOSO – SMKN 2 Bondowoso menggelar kegiatan sosialisasi kebijakan Tes Kompetensi Akademik (TKA) pada Kamis (20/6). Acara yang dipusatkan di aula sekolah tersebut dihadiri oleh seluruh wali murid kelas XI dari empat kompetensi keahlian yang ada, yakni Kuliner, Desain dan Produksi Busana, Perhotelan, serta Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan TKA bukan untuk menentukan kelulusan siswa, melainkan sebagai bentuk evaluasi terhadap capaian akademik siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

“TKA ini disusun oleh pemerintah pusat. Mulai dari proses pendataan, penyusunan soal (authoring), pelaksanaan (delivery), pengolahan hasil, hingga penerbitan sertifikat, semuanya ditangani langsung pusat. Jadi, sekolah hanya sebagai pelaksana teknis,” jelasnya di hadapan peserta.

Sementara itu, Waka Kurikulum SMKN 2 Bondowoso, Mismiati, S.Pd, menambahkan bahwa hasil TKA akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam berbagai aspek pendidikan ke depan.

“Hasil TKA ini bisa menjadi pertimbangan untuk seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya dan juga dapat digunakan dalam seleksi akademik lainnya, seperti beasiswa atau pelatihan lanjutan,” terang Mismiati.

Sosialisasi yang berlangsung sekitar dua jam ini berjalan dengan lancar dan komunikatif. Wali murid tampak antusias mengikuti penjelasan dan aktif dalam sesi tanya jawab. Kegiatan ini menjadi bentuk keterbukaan informasi sekolah kepada orang tua, sekaligus langkah awal untuk menyukseskan pelaksanaan TKA di tahun ajaran mendatang.

Smakenda Meledak Ceria! Energi Positif Pecah Usai ASAS dengan Class Meeting Penuh Warna

Bondowoso, 17 Juni 2025. Setelah delapan hari berkutat dengan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), SMK Negeri 2 Bondowoso atau yang akrab disapa Smakenda, memecah suasana dengan gebrakan penuh warna: Class Meeting yang ceria, energik, dan penuh kebersamaan!

Keceriaan selasa pagi dimulai dengan senam bersama yang menggandeng seluruh warga sekolah. Dari Kepala Sekolah, guru, siswa, hingga tenaga kependidikan, bergerak kompak di bawah sinar matahari pagi. Kegiatan ini tak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap Program Indonesia Sehat dan visi Kemendikbudristek dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., membuka kegiatan secara resmi dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa kebahagiaan siswa adalah fondasi utama dalam proses belajar yang bermakna. “Kami ingin siswa merasa sekolah adalah rumah kedua yang ramah, nyaman, dan menyenangkan. Pendidikan harus memberi ruang untuk bertumbuh, bukan sekadar belajar di bawah tekanan ujian,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Nelly Cahya Dewi, S.Pd., ikut membersamai para siswa dalam seluruh rangkaian kegiatan. Dari pertandingan bola basket antar kelas hingga permainan ikonik ular balon, semua dirancang untuk menggugah semangat kolaborasi, sportivitas, dan tawa lepas bersama.

Yang tak kalah penting, seluruh rangkaian class meeting dirancang dan dilaksanakan oleh OSIS Smakenda, sebagai bentuk penguatan kepemimpinan dan kreativitas siswa. Permainan dan lomba dipilih tidak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter dan kebersamaan pasca-ASAS.

“Smakenda bukan sekadar tempat belajar, tetapi taman untuk tumbuh. Di sini, kami yakini bahwa bahagia adalah bagian dari kurikulum,” ujar salah satu pengurus OSIS penuh percaya diri.

Dengan pendekatan yang humanis dan atmosfer yang positif, SMK Negeri 2 Bondowoso terus menegaskan eksistensinya sebagai sekolah vokasi yang tak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pengembangan karakter, kesehatan mental, dan kebahagiaan peserta didik.

Tentang SMKN 2 Bondowoso

SMK Negeri 2 Bondowoso merupakan sekolah vokasi unggulan di Kabupaten Bondowoso dengan berbagai program keahlian yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Selain fokus pada keterampilan dunia kerja, Smakenda aktif mengembangkan program-program edukatif yang berorientasi pada karakter dan kebahagiaan siswa.

ASAS Kreatif, Siswa SMKN 2 Bondowoso Pentaskan Sejarah Masuknya Islam Lewat Drama Kolaboratif

“Projek pembelajaran lintas mata pelajaran hadirkan pementasan sosiodrama edukatif, tunjukkan kreativitas dan penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila.”

Bondowoso, 13 Juni 2025 — Dalam rangkaian kegiatan Asesmen Akhir Semester (ASAS), siswa kelas X SMK Negeri 2 Bondowoso melaksanakan sebuah pementasan drama yang mengangkat tema “Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia”. Kegiatan ini menjadi bagian dari projek pembelajaran kolaboratif yang mengintegrasikan mata pelajaran Sejarah dan Pendidikan Pancasila.

Melalui pementasan ini, para siswa mengupas berbagai kisah penting tentang masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Dimulai dari peran para pedagang Gujarat yang memperkenalkan Islam melalui jalur perdagangan, hingga perjuangan dakwah para Wali Songo seperti Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Gresik, dan lainnya, disajikan secara menarik dalam bentuk sosiodrama yang penuh penghayatan.

Seluruh proses pementasan dikerjakan langsung oleh siswa, mulai dari perancangan naskah, pembuatan properti, penyusunan kostum, hingga pendalaman karakter tokoh. Semangat gotong royong dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Para siswa tidak hanya mempelajari sejarah secara teoritis, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, serta kemampuan bekerja sama dalam tim.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kreativitas siswa serta para guru pembimbing. “Kegiatan projek ini memperlihatkan pembelajaran yang bermakna, bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, keterampilan sosial, dan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan menghargai keberagaman,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Pengawas SMK, Ibu Sielviana, S.T., M.Pd., yang turut mengapresiasi pelaksanaan ASAS berbasis projek ini. Menurutnya, inovasi asesmen berbasis projek ini sejalan dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila dan merupakan praktik baik dalam mengembangkan pembelajaran yang aktif dan bermakna.

Projek pementasan ini digagas dan dibimbing oleh tim guru Sejarah: Ibu Safira Qonita, S.Pd.Gr., Bapak Zainul Arifin, S.Pd., dan Ibu Dyah Rembulansari, S.Pd., yang secara konsisten mengembangkan pembelajaran berbasis projek di akhir setiap pembelajaran. Seluruh siswa pun terlibat secara aktif dalam melakukan observasi, pengumpulan data, pembagian tugas, hingga mengolah ide dan mewujudkannya dalam bentuk karya nyata.

Semangat kolaborasi dan kreativitas yang telah dibangun dalam projek ini diharapkan dapat terus dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di masa yang akan datang, sehingga asesmen tidak hanya menjadi pengukuran hasil belajar, melainkan juga menjadi ajang penguatan karakter, keterampilan abad 21, serta ruang ekspresi bagi siswa.

SMKN 2 Bondowoso Gelar Simulasi Pemilu dalam Rangka ASAS Genap 2025

Bondowoso, 12 Juni 2025 – Dalam rangka pelaksanaan ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester) genap tahun ajaran 2024/2025, SMKN 2 Bondowoso menyelenggarakan kegiatan edukatif bertema “Simulasi Pemilu”. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Sejarah Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai proses demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan.Simulasi ini melibatkan seluruh siswa kelas XI yang berperan aktif sebagai calon legislatif, panitia pemungutan suara, pengawas, dan pemilih. Setiap tahapan pemilu dijalankan secara lengkap dan sistematis, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan suara.Waka Kurikulum SMKN 2 Bondowoso, Ibu Mismiati, yang hadir mewakili Kepala Sekolah Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., menyambut dengan antusias dan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini.“Kegiatan simulasi pemilu ini merupakan bentuk pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya kemampuan berpikir kritis atau critical thinking siswa, yang sangat dibutuhkan di era sekarang,” ujarnya.Guru Pendidikan Pancasila, Dyah Rembulansari, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi project-based learning yang mendukung terbentuknya Profil Pelajar Pancasila.“Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga merasakan langsung proses demokrasi yang jujur, adil, dan transparan,” ungkap Dyah.Sementara itu, guru Sejarah Indonesia, Safira Qonita, S.Pd. Gr, dan Zainul Arifin, S.Pd., sebagai penggagas kegiatan, menekankan bahwa kolaborasi lintas mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran politik sejak dini serta memperkuat pemahaman siswa terhadap sejarah demokrasi di Indonesia.“Kami ingin siswa memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga bagian dari perjalanan sejarah bangsa yang harus dihargai dan dijaga,” ujar Safira.Antusiasme siswa terlihat sangat tinggi, terutama saat sesi debat terbuka antar calon legislatif, di mana mereka menyampaikan visi, misi, dan program kerja secara atraktif dan argumentatif, layaknya peserta pemilu sesungguhnya.Kegiatan ini ditutup dengan refleksi bersama dan pemberian penghargaan kepada tim terbaik, berdasarkan hasil suara terbanyak serta penilaian juri.Dengan keberhasilan pelaksanaan simulasi ini, SMKN 2 Bondowoso berkomitmen untuk terus mengembangkan model pembelajaran kontekstual yang melibatkan siswa secara aktif, bermakna, dan membentuk karakter kebangsaan yang kuat.

Salam Pancasila,Salam Demokrasi.

“Fashion Casual!” SMKN 2 Bondowoso Buktikan Siswa Bisa Tampil Trendi dan Kreatif

Bondowoso, 11 Juni 2025 – SMKN 2 Bondowoso gelar karya fashion dengan tema “Fashion Casual” yang menampilkan busana trendi, nyaman dan kekinian. Para model yang tampil telah dilatih secara profesional oleh guru fashion SMKN 2 Bondowoso, Agustin Granditas Vilica.

Gelar karya fashion show ini dilaksanakan dalam rangka Assesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap. Pakaian diperagakan khusus oleh siswa Desain dan Produksi Busana (DPB). Selain mendesain dan memproduksi busana siswa DPB juga mendapatkan pendidikan fashion melalui mata pelajaran pilihan Fashion Show atau Peragaan Busana. Mata pelajaran ini ditempuh selama satu semester di kelas XI.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, sangat mengapresiasi guru dan siswa yang selalu berkreatifitas tanpa batas di bidang fashion. Pakaian casual yang diperagakan sederhana layak untuk anak SMK. “Karya kalian semua sangat kreatif dan keren. Ini bukti bahwa kompetensi guru dan siswa desain dan produksi busana tidak diragukan lagi,” Tegasnya.

Waka Kurikulum, Mismiati berpesan kepada seluruh siswa agar tetap menjaga kesopanan dalam berbusana. “Kalian silakan bergaya dan berkreatifitas  namun harus tetap menjaga kesopanan,” ujarnya.

Grace dan Albion duta ekowisata Jawa Timur juga menjadi model dengan penampilan yang menghipnotis pemirsa. Keduanya menyampaikan kesan bahwa ujian dalam bentuk unjuk karya mampu menggali potensi setiap siswa. “ASAS  yang kita lalui menantang, tidak hanya teori saja namun menggali kreatifitas dan potensi setiap anak,” komentarnya.

Kegiatan Gelar Karya Fashion di SMKN 2 Bondowoso memberikan dampak positif yang nyata bagi siswa dan lulusannya, khususnya dari jurusan DPB. Melalui kegiatan ini, siswa mendapat kesempatan untuk menampilkan hasil karya mereka secara langsung kepada publik, meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan kemampuan presentasi.

“Geliat Kaki Menari, Jiwa Berkarya” – SMKN 2 Bondowoso Gelar Karya Seni Tari yang Spektakuler di Akhir Tahun Pelajaran 2024/2025

Bondowoso, 10 Juni 2025 – Lapangan basket SMKN 2 Bondowoso berubah menjadi panggung penuh pesona budaya saat siswa-siswi mempersembahkan Gelar Karya Seni Tari Budaya Indonesia. Acara ini menjadi puncak unjuk kreativitas dan hasil belajar selama satu tahun penuh mata pelajaran Seni Tari. Acara dipandu oleh MC kawakan Smakenda, Devi Ariyani Kartika.

SMKN 2 Bondowoso menjadi pelopor penanaman budaya bangsa melalui gelar karya seni dan budaya. Berbagai judul tarian dibawakan sejumlah 180 siswa. Ragam tari tradisional dan kontemporer ditampilkan dengan berbagai tajuk yaitu Bandung Bondowoso, Keong Emas, Perjalanan Bondowoso – Bali, Rama dan Sinta, Asal – usul Banyuwangi, Tari Nusantara dan Tari Wonderland. Setiap gerakan mencerminkan keindahan, ketekunan, kedisiplinan, serta kecintaan mereka terhadap seni tari Nusantara. Salah satu tarian yang paling memukau penonton adalah Tari Nusantara, yang dibawakan oleh 30 siswa secara serempak, menciptakan suasana harmonis dan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, dalam sambutannya mengatakan bahwa gelar karya ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap warisan budaya bangsa. “Kami bangga dengan semangat dan kerja keras anak-anak. Mereka bukan hanya belajar menari, tapi juga belajar menghargai budaya leluhur,” ujarnya.

Guru seni tari SMKN 2 Bondowoso yang hebat dan keren, Chriswati Dwi Rahayu, menyampaikan bahwa gelar karya ini sudah dipersiapankan selama 1 bulan sebelumnya, siswa melakukan latihan maksimal dan ingin menampilkan yang terbaik. Melihat respon siswa yang begitu antusias dan berdampak positif maka kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun menjadi event parayaan hasil belajar seni & budaya,” ujarnya.

Acara ditutup dengan tarian kolosal berjudul “Tari Wonderland”, sebagai simbol semangat kebersamaan dan cinta budaya. Sorak dan tepuk tangan panjang menandai keberhasilan acara yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi 5 Mahasiswa UNESA Satu Langkah ke Depan

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi Satu Langkah ke Depan

Bondowoso, 5 Juni 2025 — Enam bulan yang penuh cerita, pengalaman, dan pelajaran kini tiba di garis akhir. Namun bukan akhir dari segalanya, melainkan satu langkah baru yang penuh harapan. Itulah yang terasa di Meeting Room Cipta Widaya, SMK Negeri 2 Bondowoso, tepatnya 4 Juni 2025 saat lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi ditarik kembali ke kampus untuk melanjutkan perjalanan studi mereka.

Kelima mahasiswa, yakni Ayu Anggraini, Nawang Wulan, Prya Arum Budiarti, Fifi Nur Azizah Permatasari, dan Devi Anisa, merupakan mahasiswa Program Studi S1 Tata Rias di Fakultas Teknik UNESA. Program studi ini fokus pada pendidikan dan keterampilan praktis dalam bidang tata rias, termasuk kecantikan kulit, kecantikan rambut, penataan rias pengantin, dan kewirausahaan di bidang kecantikan. Selama enam bulan, mereka telah menjalani Program Pengenalan Lapangan (PLP) di SMK Negeri 2 Bondowoso dengan penuh dedikasi.

Mereka dilepas dalam sebuah acara hangat yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Mismiati, S.Pd., dan disambut oleh dosen pembimbing dari UNESA, Ibu Nur Fauzia, S.S., M.Pd.

Dalam sambutannya, Bapak Sofyan menyampaikan rasa terima kasih sekaligus harapan untuk masa depan para mahasiswa:
“Lanjutkan semua yang telah kalian terima di sini sebagai bekal menjalani profesi sebagai guru maupun anggota masyarakat. Terima kasih telah memberi warna indah di SMK Negeri 2 Bondowoso. Ceritakanlah hal-hal baik tentang sekolah kami.”

Ibu Nur Fauzia pun membalas dengan penuh apresiasi:
“SMK Negeri 2 Bondowoso luar biasa, baik guru-gurunya, staf, maupun para siswanya. Lingkungan yang sangat menghargai, penuh kekeluargaan, dan memberi pengalaman otentik yang tak ternilai. Saya yakin mahasiswa kami pulang dengan bekal ilmu, pengalaman, dan inspirasi yang tak akan pernah hilang.”

Perwakilan mahasiswa, Fifi Nur Azizah Permatasari, turut menyampaikan pesan yang menyentuh:
“Kami sangat senang bisa PLP di sini. Banyak ilmu baru yang kami pelajari, termasuk teknik spa dan make-up yang belum kami dapatkan di kampus. Alat praktik lengkap, bahan disediakan sekolah, dan suasana belajar sangat mendukung. Anak-anaknya juga kondusif, dan yang paling membahagiakan, mereka menerima kami dengan hangat. Terima kasih atas penerimaan dan kasih sayangnya.”

Di akhir acara, kelima mahasiswa menitipkan doa dan harapan:
“Semoga SMK Negeri 2 Bondowoso terus menjadi sekolah yang unggul, maju, inovatif, dan selalu menjadi tempat belajar yang inspiratif bagi siswa maupun calon guru seperti kami.”

Meski PLP telah usai, semangat dan kenangan indah akan tetap mengiringi. Dengan doa dan semangat baru, mereka melangkah ke depan—menuju cita-cita, membawa jejak kebaikan dari SMK Negeri 2 Bondowoso.

Estetik Spa Tradisional, Cara Kreatif Siswa SMKN 2 Bondowoso Angkat Kearifan Lokal Bondowoso – Kreatif, inovatif, dan

BONDOWOSO – Kreatif, inovatif, dan inspiratif. Tiga kata itu pantas disematkan kepada para peserta didik Jurusan Kecantikan Kulit dan Rambut SMK Negeri 2 Bondowoso yang kembali menorehkan karya membanggakan. Melalui kegiatan bertajuk “Estetik Spa Tradisional”, siswa kelas XI menampilkan layanan perawatan spa berbasis tradisi lokal yang dikemas dalam praktik langsung dan edukatif.

Kegiatan ini digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, sebagai bentuk penilaian dalam Asesmen Sumatif Akhir Semester Tahun Ajaran 2024/2025. Seluruh siswa kelas XI turun langsung menampilkan keahlian mereka dalam meracik dan memberikan perawatan spa khas nusantara. Mulai dari massage tradisional, lulur rempah, masker tubuh, pengencangan kulit, hingga ratus tradisional, semuanya disajikan dalam suasana profesional.

Guru pengampu sekaligus pembimbing kegiatan, Ibu Endang Sunarsih, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali peserta didik agar mampu menjadi terapis kecantikan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

“Mereka tidak hanya belajar teknik, tapi juga merancang layanan spa dengan nuansa etnik yang rapi, bersih, serta dilengkapi musik relaksasi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar praktik teknis, siswa juga ditantang merancang konsep layanan spa secara menyeluruh. Mulai dari penataan ruangan, suasana pelayanan, hingga etika komunikasi dengan klien, semua dilakukan layaknya layanan profesional.

Salah satu siswi, Nency Virginia Yusyagani, yang pernah mewakili sekolah dalam ajang LKS Tingkat Provinsi April 2025, turut membagikan pengalamannya.

“Saya bangga bisa menjalankan perawatan spa tradisional dengan kualitas yang tidak kalah dengan tempat spa profesional. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ucapnya antusias.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi penuh program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bukti konkret bahwa pembelajaran di sekolah vokasi tidak hanya berbasis teori, namun juga menyentuh dunia nyata dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal.

“Ini adalah hasil dari proses pembelajaran yang serius dan terstruktur. Anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga berkarya,” ujarnya bangga.

Kegiatan Estetik Spa Tradisional menjadi bukti bahwa SMKN 2 Bondowoso terus berkomitmen mencetak lulusan yang berkualitas, adaptif, dan berdaya saing, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam dunia kecantikan dan wirausaha.