ASAS Kreatif, Siswa SMKN 2 Bondowoso Pentaskan Sejarah Masuknya Islam Lewat Drama Kolaboratif

“Projek pembelajaran lintas mata pelajaran hadirkan pementasan sosiodrama edukatif, tunjukkan kreativitas dan penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila.”

Bondowoso, 13 Juni 2025 — Dalam rangkaian kegiatan Asesmen Akhir Semester (ASAS), siswa kelas X SMK Negeri 2 Bondowoso melaksanakan sebuah pementasan drama yang mengangkat tema “Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia”. Kegiatan ini menjadi bagian dari projek pembelajaran kolaboratif yang mengintegrasikan mata pelajaran Sejarah dan Pendidikan Pancasila.

Melalui pementasan ini, para siswa mengupas berbagai kisah penting tentang masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Dimulai dari peran para pedagang Gujarat yang memperkenalkan Islam melalui jalur perdagangan, hingga perjuangan dakwah para Wali Songo seperti Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Gresik, dan lainnya, disajikan secara menarik dalam bentuk sosiodrama yang penuh penghayatan.

Seluruh proses pementasan dikerjakan langsung oleh siswa, mulai dari perancangan naskah, pembuatan properti, penyusunan kostum, hingga pendalaman karakter tokoh. Semangat gotong royong dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Para siswa tidak hanya mempelajari sejarah secara teoritis, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, serta kemampuan bekerja sama dalam tim.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kreativitas siswa serta para guru pembimbing. “Kegiatan projek ini memperlihatkan pembelajaran yang bermakna, bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, keterampilan sosial, dan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan menghargai keberagaman,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Pengawas SMK, Ibu Sielviana, S.T., M.Pd., yang turut mengapresiasi pelaksanaan ASAS berbasis projek ini. Menurutnya, inovasi asesmen berbasis projek ini sejalan dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila dan merupakan praktik baik dalam mengembangkan pembelajaran yang aktif dan bermakna.

Projek pementasan ini digagas dan dibimbing oleh tim guru Sejarah: Ibu Safira Qonita, S.Pd.Gr., Bapak Zainul Arifin, S.Pd., dan Ibu Dyah Rembulansari, S.Pd., yang secara konsisten mengembangkan pembelajaran berbasis projek di akhir setiap pembelajaran. Seluruh siswa pun terlibat secara aktif dalam melakukan observasi, pengumpulan data, pembagian tugas, hingga mengolah ide dan mewujudkannya dalam bentuk karya nyata.

Semangat kolaborasi dan kreativitas yang telah dibangun dalam projek ini diharapkan dapat terus dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di masa yang akan datang, sehingga asesmen tidak hanya menjadi pengukuran hasil belajar, melainkan juga menjadi ajang penguatan karakter, keterampilan abad 21, serta ruang ekspresi bagi siswa.





SMKN 2 Bondowoso Gelar Simulasi Pemilu dalam Rangka ASAS Genap 2025

Bondowoso, 12 Juni 2025 – Dalam rangka pelaksanaan ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester) genap tahun ajaran 2024/2025, SMKN 2 Bondowoso menyelenggarakan kegiatan edukatif bertema “Simulasi Pemilu”. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Sejarah Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai proses demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan.Simulasi ini melibatkan seluruh siswa kelas XI yang berperan aktif sebagai calon legislatif, panitia pemungutan suara, pengawas, dan pemilih. Setiap tahapan pemilu dijalankan secara lengkap dan sistematis, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, pencoblosan, hingga penghitungan suara.Waka Kurikulum SMKN 2 Bondowoso, Ibu Mismiati, yang hadir mewakili Kepala Sekolah Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., menyambut dengan antusias dan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini.“Kegiatan simulasi pemilu ini merupakan bentuk pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya kemampuan berpikir kritis atau critical thinking siswa, yang sangat dibutuhkan di era sekarang,” ujarnya.Guru Pendidikan Pancasila, Dyah Rembulansari, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk implementasi project-based learning yang mendukung terbentuknya Profil Pelajar Pancasila.“Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga merasakan langsung proses demokrasi yang jujur, adil, dan transparan,” ungkap Dyah.Sementara itu, guru Sejarah Indonesia, Safira Qonita, S.Pd. Gr, dan Zainul Arifin, S.Pd., sebagai penggagas kegiatan, menekankan bahwa kolaborasi lintas mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran politik sejak dini serta memperkuat pemahaman siswa terhadap sejarah demokrasi di Indonesia.“Kami ingin siswa memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga bagian dari perjalanan sejarah bangsa yang harus dihargai dan dijaga,” ujar Safira.Antusiasme siswa terlihat sangat tinggi, terutama saat sesi debat terbuka antar calon legislatif, di mana mereka menyampaikan visi, misi, dan program kerja secara atraktif dan argumentatif, layaknya peserta pemilu sesungguhnya.Kegiatan ini ditutup dengan refleksi bersama dan pemberian penghargaan kepada tim terbaik, berdasarkan hasil suara terbanyak serta penilaian juri.Dengan keberhasilan pelaksanaan simulasi ini, SMKN 2 Bondowoso berkomitmen untuk terus mengembangkan model pembelajaran kontekstual yang melibatkan siswa secara aktif, bermakna, dan membentuk karakter kebangsaan yang kuat.

Salam Pancasila,Salam Demokrasi.

“Fashion Casual!” SMKN 2 Bondowoso Buktikan Siswa Bisa Tampil Trendi dan Kreatif

Bondowoso, 11 Juni 2025 – SMKN 2 Bondowoso gelar karya fashion dengan tema “Fashion Casual” yang menampilkan busana trendi, nyaman dan kekinian. Para model yang tampil telah dilatih secara profesional oleh guru fashion SMKN 2 Bondowoso, Agustin Granditas Vilica.

Gelar karya fashion show ini dilaksanakan dalam rangka Assesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Genap. Pakaian diperagakan khusus oleh siswa Desain dan Produksi Busana (DPB). Selain mendesain dan memproduksi busana siswa DPB juga mendapatkan pendidikan fashion melalui mata pelajaran pilihan Fashion Show atau Peragaan Busana. Mata pelajaran ini ditempuh selama satu semester di kelas XI.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, sangat mengapresiasi guru dan siswa yang selalu berkreatifitas tanpa batas di bidang fashion. Pakaian casual yang diperagakan sederhana layak untuk anak SMK. “Karya kalian semua sangat kreatif dan keren. Ini bukti bahwa kompetensi guru dan siswa desain dan produksi busana tidak diragukan lagi,” Tegasnya.

Waka Kurikulum, Mismiati berpesan kepada seluruh siswa agar tetap menjaga kesopanan dalam berbusana. “Kalian silakan bergaya dan berkreatifitas  namun harus tetap menjaga kesopanan,” ujarnya.

Grace dan Albion duta ekowisata Jawa Timur juga menjadi model dengan penampilan yang menghipnotis pemirsa. Keduanya menyampaikan kesan bahwa ujian dalam bentuk unjuk karya mampu menggali potensi setiap siswa. “ASAS  yang kita lalui menantang, tidak hanya teori saja namun menggali kreatifitas dan potensi setiap anak,” komentarnya.

Kegiatan Gelar Karya Fashion di SMKN 2 Bondowoso memberikan dampak positif yang nyata bagi siswa dan lulusannya, khususnya dari jurusan DPB. Melalui kegiatan ini, siswa mendapat kesempatan untuk menampilkan hasil karya mereka secara langsung kepada publik, meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan kemampuan presentasi.

“Geliat Kaki Menari, Jiwa Berkarya” – SMKN 2 Bondowoso Gelar Karya Seni Tari yang Spektakuler di Akhir Tahun Pelajaran 2024/2025

Bondowoso, 10 Juni 2025 – Lapangan basket SMKN 2 Bondowoso berubah menjadi panggung penuh pesona budaya saat siswa-siswi mempersembahkan Gelar Karya Seni Tari Budaya Indonesia. Acara ini menjadi puncak unjuk kreativitas dan hasil belajar selama satu tahun penuh mata pelajaran Seni Tari. Acara dipandu oleh MC kawakan Smakenda, Devi Ariyani Kartika.

SMKN 2 Bondowoso menjadi pelopor penanaman budaya bangsa melalui gelar karya seni dan budaya. Berbagai judul tarian dibawakan sejumlah 180 siswa. Ragam tari tradisional dan kontemporer ditampilkan dengan berbagai tajuk yaitu Bandung Bondowoso, Keong Emas, Perjalanan Bondowoso – Bali, Rama dan Sinta, Asal – usul Banyuwangi, Tari Nusantara dan Tari Wonderland. Setiap gerakan mencerminkan keindahan, ketekunan, kedisiplinan, serta kecintaan mereka terhadap seni tari Nusantara. Salah satu tarian yang paling memukau penonton adalah Tari Nusantara, yang dibawakan oleh 30 siswa secara serempak, menciptakan suasana harmonis dan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, dalam sambutannya mengatakan bahwa gelar karya ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap warisan budaya bangsa. “Kami bangga dengan semangat dan kerja keras anak-anak. Mereka bukan hanya belajar menari, tapi juga belajar menghargai budaya leluhur,” ujarnya.

Guru seni tari SMKN 2 Bondowoso yang hebat dan keren, Chriswati Dwi Rahayu, menyampaikan bahwa gelar karya ini sudah dipersiapankan selama 1 bulan sebelumnya, siswa melakukan latihan maksimal dan ingin menampilkan yang terbaik. Melihat respon siswa yang begitu antusias dan berdampak positif maka kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun menjadi event parayaan hasil belajar seni & budaya,” ujarnya.

Acara ditutup dengan tarian kolosal berjudul “Tari Wonderland”, sebagai simbol semangat kebersamaan dan cinta budaya. Sorak dan tepuk tangan panjang menandai keberhasilan acara yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi 5 Mahasiswa UNESA Satu Langkah ke Depan

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi Satu Langkah ke Depan

Bondowoso, 5 Juni 2025 — Enam bulan yang penuh cerita, pengalaman, dan pelajaran kini tiba di garis akhir. Namun bukan akhir dari segalanya, melainkan satu langkah baru yang penuh harapan. Itulah yang terasa di Meeting Room Cipta Widaya, SMK Negeri 2 Bondowoso, tepatnya 4 Juni 2025 saat lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi ditarik kembali ke kampus untuk melanjutkan perjalanan studi mereka.

Kelima mahasiswa, yakni Ayu Anggraini, Nawang Wulan, Prya Arum Budiarti, Fifi Nur Azizah Permatasari, dan Devi Anisa, merupakan mahasiswa Program Studi S1 Tata Rias di Fakultas Teknik UNESA. Program studi ini fokus pada pendidikan dan keterampilan praktis dalam bidang tata rias, termasuk kecantikan kulit, kecantikan rambut, penataan rias pengantin, dan kewirausahaan di bidang kecantikan. Selama enam bulan, mereka telah menjalani Program Pengenalan Lapangan (PLP) di SMK Negeri 2 Bondowoso dengan penuh dedikasi.

Mereka dilepas dalam sebuah acara hangat yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Mismiati, S.Pd., dan disambut oleh dosen pembimbing dari UNESA, Ibu Nur Fauzia, S.S., M.Pd.

Dalam sambutannya, Bapak Sofyan menyampaikan rasa terima kasih sekaligus harapan untuk masa depan para mahasiswa:
“Lanjutkan semua yang telah kalian terima di sini sebagai bekal menjalani profesi sebagai guru maupun anggota masyarakat. Terima kasih telah memberi warna indah di SMK Negeri 2 Bondowoso. Ceritakanlah hal-hal baik tentang sekolah kami.”

Ibu Nur Fauzia pun membalas dengan penuh apresiasi:
“SMK Negeri 2 Bondowoso luar biasa, baik guru-gurunya, staf, maupun para siswanya. Lingkungan yang sangat menghargai, penuh kekeluargaan, dan memberi pengalaman otentik yang tak ternilai. Saya yakin mahasiswa kami pulang dengan bekal ilmu, pengalaman, dan inspirasi yang tak akan pernah hilang.”

Perwakilan mahasiswa, Fifi Nur Azizah Permatasari, turut menyampaikan pesan yang menyentuh:
“Kami sangat senang bisa PLP di sini. Banyak ilmu baru yang kami pelajari, termasuk teknik spa dan make-up yang belum kami dapatkan di kampus. Alat praktik lengkap, bahan disediakan sekolah, dan suasana belajar sangat mendukung. Anak-anaknya juga kondusif, dan yang paling membahagiakan, mereka menerima kami dengan hangat. Terima kasih atas penerimaan dan kasih sayangnya.”

Di akhir acara, kelima mahasiswa menitipkan doa dan harapan:
“Semoga SMK Negeri 2 Bondowoso terus menjadi sekolah yang unggul, maju, inovatif, dan selalu menjadi tempat belajar yang inspiratif bagi siswa maupun calon guru seperti kami.”

Meski PLP telah usai, semangat dan kenangan indah akan tetap mengiringi. Dengan doa dan semangat baru, mereka melangkah ke depan—menuju cita-cita, membawa jejak kebaikan dari SMK Negeri 2 Bondowoso.

Estetik Spa Tradisional, Cara Kreatif Siswa SMKN 2 Bondowoso Angkat Kearifan Lokal Bondowoso – Kreatif, inovatif, dan

BONDOWOSO – Kreatif, inovatif, dan inspiratif. Tiga kata itu pantas disematkan kepada para peserta didik Jurusan Kecantikan Kulit dan Rambut SMK Negeri 2 Bondowoso yang kembali menorehkan karya membanggakan. Melalui kegiatan bertajuk “Estetik Spa Tradisional”, siswa kelas XI menampilkan layanan perawatan spa berbasis tradisi lokal yang dikemas dalam praktik langsung dan edukatif.

Kegiatan ini digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, sebagai bentuk penilaian dalam Asesmen Sumatif Akhir Semester Tahun Ajaran 2024/2025. Seluruh siswa kelas XI turun langsung menampilkan keahlian mereka dalam meracik dan memberikan perawatan spa khas nusantara. Mulai dari massage tradisional, lulur rempah, masker tubuh, pengencangan kulit, hingga ratus tradisional, semuanya disajikan dalam suasana profesional.

Guru pengampu sekaligus pembimbing kegiatan, Ibu Endang Sunarsih, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali peserta didik agar mampu menjadi terapis kecantikan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

“Mereka tidak hanya belajar teknik, tapi juga merancang layanan spa dengan nuansa etnik yang rapi, bersih, serta dilengkapi musik relaksasi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar praktik teknis, siswa juga ditantang merancang konsep layanan spa secara menyeluruh. Mulai dari penataan ruangan, suasana pelayanan, hingga etika komunikasi dengan klien, semua dilakukan layaknya layanan profesional.

Salah satu siswi, Nency Virginia Yusyagani, yang pernah mewakili sekolah dalam ajang LKS Tingkat Provinsi April 2025, turut membagikan pengalamannya.

“Saya bangga bisa menjalankan perawatan spa tradisional dengan kualitas yang tidak kalah dengan tempat spa profesional. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ucapnya antusias.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi penuh program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bukti konkret bahwa pembelajaran di sekolah vokasi tidak hanya berbasis teori, namun juga menyentuh dunia nyata dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal.

“Ini adalah hasil dari proses pembelajaran yang serius dan terstruktur. Anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga berkarya,” ujarnya bangga.

Kegiatan Estetik Spa Tradisional menjadi bukti bahwa SMKN 2 Bondowoso terus berkomitmen mencetak lulusan yang berkualitas, adaptif, dan berdaya saing, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam dunia kecantikan dan wirausaha.

Hari Pertama Pengambilan PIN SPMB SMKN 2 Bondowoso Berjalan Lancar


Bondowoso, 2 Juni 2025 — SMK Negeri 2 Bondowoso resmi memulai tahapan awal Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 dengan agenda pengambilan PIN yang dimulai hari ini, Senin (2/6). Kegiatan ini berlangsung di aula utama sekolah dan mendapat antusiasme tinggi dari para calon peserta didik dan orang tua.

Sejak pagi hari, para pendaftar sudah mulai memadati lokasi dengan membawa berkas persyaratan yang telah ditentukan. Proses pengambilan PIN ini merupakan tahap awal yang wajib diikuti oleh semua calon peserta didik sebelum melanjutkan ke tahap pendaftaran online.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, menyampaikan bahwa pelaksanaan hari pertama pengambilan PIN berjalan dengan tertib dan lancar. “Alhamdulillah, proses hari ini berjalan dengan baik. Kami sudah menyiapkan alur pelayanan yang efisien, dibantu oleh panitia dari guru dan staf sekolah agar tidak terjadi penumpukan,” ujarnya.

Panitia juga menerapkan sistem antrian dan pengecekan berkas secara bertahap untuk memastikan kelengkapan dokumen seperti fotokopi ijazah sementara, kartu keluarga, dan akta kelahiran. Selain itu, disediakan juga pos informasi bagi calon peserta didik yang masih membutuhkan penjelasan terkait jurusan yang tersedia maupun syarat administrasi lainnya.

Salah satu orang tua peserta, Ibu Siti Aminah, mengapresiasi pelayanan dari pihak sekolah. “Pelayanannya cepat dan petugasnya ramah. Kami merasa sangat terbantu,” katanya saat ditemui di lokasi.

Pengambilan PIN ini dijadwalkan berlangsung sampai dengan tanggal 13 Juni 2025, dan pihak sekolah mengimbau calon peserta didik untuk datang sesuai jadwal guna menghindari kerumunan.

Dengan dimulainya proses pengambilan PIN ini, SMKN 2 Bondowoso berharap dapat menjaring calon siswa yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi jurusan yang ditawarkan yaitu Perhotelan, Desain dan Produksi Busana, Kuliner dan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

“Kreatif dan Inspiratif, Siswa SMKN 2 Bondowoso Warnai Tekstil Lokal dengan Teknik Suminagashi”

Bondowoso, 3 Juni 2025 – Inovasi kembali ditunjukkan oleh siswa-siswi SMKN 2 Bondowoso, khususnya dari Kompetensi Keahlian Produksi Busana kelas XI. Di bawah arahan Ibu Mayang selaku guru mata pelajaran Eksperimen Tekstil, para siswa mempelajari sekaligus mempraktikkan teknik pewarnaan kain bernilai seni tinggi asal Jepang, yaitu Suminagashi.

Teknik Suminagashi, yang berarti “tinta mengambang”, dikenal karena keunikannya dalam menciptakan motif marmer (marble pattern) di atas kain. Prosesnya melibatkan lukisan langsung di atas permukaan air, yang kemudian dipindahkan ke kain menggunakan pewarna akrilik. Pewarna ini dipilih karena keunggulannya yang tidak mudah luntur serta menghasilkan warna yang tajam dan tahan lama.

Dalam eksperimen ini, siswa tidak hanya terbatas menggunakan satu jenis kain. Mereka mengeksplorasi berbagai tekstur seperti katun, sifon, kanvas, hingga kain paris. Hasil motif yang muncul pun bervariasi tergantung dari karakter kain, memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa dalam dunia tekstil.

Menariknya, hasil eksperimen tersebut tidak hanya dipajang di ruang kelas. Siswa juga mengintegrasikan karya mereka ke dalam mata pelajaran PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan) dengan cara memasarkan produk kain bermotif suminagashi kepada masyarakat. Pemasaran dilakukan baik secara online maupun offline, termasuk melalui Pusat Oleh-Oleh SMKN 2 Bondowoso, yang kini menjadi wadah nyata bagi siswa dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan.

Tak berhenti di situ, SMKN 2 Bondowoso juga membuka Suminagashi Class, sebuah kelas pengalaman terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mencoba langsung teknik melukis di atas air ini. Kelas ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia pendidikan, seni, dan partisipasi masyarakat.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat positif karena tidak hanya mengasah kreativitas siswa, tetapi juga membentuk jiwa wirausaha dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengenalkan budaya serta seni tekstil ke masyarakat luas,” ujarnya.

Dengan kegiatan seperti ini, SMKN 2 Bondowoso terus menunjukkan peran aktifnya sebagai pusat inovasi dan kreativitas, sekaligus berkontribusi membanggakan daerah di kancah pendidikan dan kewirausahaan berbasis seni dan budaya.

Pimpin  Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kepala SMKN 2 Bondowoso Tegaskan: Teknologi Tanpa Idiologi Mudah Dibohongi

Senin, 2 Juni 2025 merupakan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila  2025, SMKN 2 Bondowoso menggelar upacara bendera di halaman sekolahnya. Seluruh peserta didik beserta guru dan tenaga kependidikan mengikuti upacara tersebut.  Para guru dan tenaga kependidikan kompak memakai baju korpri, yang disepakati pada hari itu.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso Sofyan Sauri memimpin langsung jalannya upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan amanat pembina upacara dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun 2025.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujarnya.

Sofyan juga mengatakan saat ini dalam konteks pembangunan nasional, khususnya dalam bidang pendidikan pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental ialah memperkokoh ideologi Pancasila, menurutnya teknologi tanpa ideologi yang kuat di masa sekarang, maka generasi muda akan mudah dibohongi.

Menurutnya, memperkokoh ideologi Pancasila artinya menegaskan pembangunan bangsa. Terutama dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks. Kemudian, dia mengatakan Pancasila juga harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media. Dia mengajak untuk membangun kesadaran jika media sosial bukan ruang bebas nilai apalagi kamuflase sebagai bentuk formalitas saja.

“Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan, dimulai dari generasi muda yang ada di sekolah ini. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong,” tutur Dyah salah satu guru Pendidikan Pancasila di SMKN 2 Bondowoso dengan penuh semangat.