Kolaborasi Lintas Mapel Wujudkan Ekosistem Sekolah Humanis melalui Program “Peduli Diri dan Lingkungan melalui Citizen Collaboration”

Dalam upaya menumbuhkan kesadaran ekologis dan karakter peduli sesama, SMK Negeri 2 Bondowoso melaksanakan kegiatan kokurikuler kolaboratif lintas mata pelajaran bertema “Peduli Diri dan Lingkungan melalui Citizen Collaboration.”
Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran nyata bagi peserta didik untuk mengintegrasikan ilmu, nilai, dan tindakan sebagai wujud implementasi pembiasaan 7 KAIH — Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.

Tujuh pembiasaan ini menjadi fondasi pembentukan karakter pelajar yang berdisiplin, sehat, berakhlak mulia, dan berjiwa sosial. Di balik aktivitas yang tampak sederhana, tersimpan makna besar tentang bagaimana peserta didik belajar mengelola diri, merawat lingkungan, serta membangun harmoni antara kehidupan pribadi dan sosial.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi aksi bersih-bersih lingkungan sekolah, citizenship vertikal garden, jalan-jalan sehat (JJS), serta pola makan sehat bersama. Melalui kegiatan ini, peserta didik belajar bahwa kepedulian terhadap diri dan lingkungan bukan sekadar tanggung jawab individu, melainkan juga bentuk partisipasi aktif dalam membangun budaya sekolah yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan.

Kolaborasi lintas mapel ini melibatkan sejumlah guru yang memberikan pendampingan sesuai dengan peran dan fungsi bidang ajarnya masing-masing. Guru Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu (IPAS) membimbing siswa memahami keseimbangan pengelolaan lingkungan, dari kebersihan diri, pemilihan asupan bergizi, hingga kepedulian terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan asri. Nilai-nilai tersebut berpadu dengan pembelajaran PPKn, yang menegaskan pentingnya tanggung jawab warga negara dalam menjaga ketahanan nasional melalui perilaku sadar lingkungan dan kepedulian sosial.

Berlandaskan pada semangat 7 KAIH, kegiatan ini menjadi contoh konkret pendidikan yang menumbuhkan manusia seutuhnya: sehat secara fisik, kuat secara moral, dan peka secara sosial. Proses belajar tidak berhenti di ruang kelas, melainkan hidup dalam tindakan sehari-hari yang menebarkan nilai kemanusiaan.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pendidikan karakter dan praktik kokurikuler.

“Melalui kolaborasi seperti ini, kami ingin menanamkan bahwa kepedulian dimulai dari diri sendiri, lalu meluas ke lingkungan. Saat peserta didik belajar menjaga kebersihan, menanam, atau makan sehat bersama, mereka sesungguhnya sedang belajar menjadi warga yang bertanggung jawab dan berdaya,” ujarnya.

Program “Peduli Diri dan Lingkungan melalui Citizen Collaboration” menjadi refleksi bahwa pendidikan sejati tidak sekadar menumbuhkan pengetahuan, tetapi juga membentuk kesadaran untuk hidup selaras dengan diri, sesama, dan alam. Dari kebersihan tumbuh kesehatan, dari kesehatan lahir kebahagiaan, dan dari kebahagiaan tumbuh karakter yang mencintai kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *