SMAKENDA Hadirkan Ruang Reflektif di Tengah Riuh MPLS

“Berteduh Sejenak, Bertumbuh Bersama” Jadi Sorotan Pendidikan Karakter Siswa Putri.

Bondowoso, 18 Juli 2025 , Dalam semarak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMK Negeri 2 Bondowoso yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 18 Juli 2025, muncul satu inisiatif yang menyita perhatian, sebuah ruang pendampingan khusus bagi siswa putri yang sedang berhalangan sholat saat waktu Dhuhur tiba. Bertempat di perpustakaan sekolah, kegiatan ini diberi tajuk “Berteduh Sejenak, Bertumbuh Bersama”, sebagai wujud komitmen sekolah dalam membangun karakter siswa secara menyeluruh.

Program ini digagas dan dipandu oleh Dyah Rembulansari, guru Pendidikan Pancasila sekaligus Koordinator Kendali Karakter Siswa SMKN 2 Bondowoso. Setiap siang hari, beliau mendampingi para siswi dalam sesi diskusi dan edukasi yang membahas berbagai persoalan remaja masa kini, mulai dari, Bahaya penyalahgunaan narkoba dan psikotropika, Dampak kosmetik berbahaya seperti skincare berbahan merkuri, Risiko pergaulan bebas,hingga berbagai bentuk penyimpangan sosial yang mengancam masa depan generasi muda.

“Kegiatan ini kami siapkan bukan hanya sebagai pengisi waktu, tetapi sebagai ruang tumbuh yang aman dan bermakna. Kami ingin para siswi merasa didengar, dipahami, dan dibekali nilai-nilai penting sejak hari pertama mereka masuk sekolah,” ujar Dyah.

Kegiatan ini mendapat apresiasi penuh dari pihak sekolah. Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari pendekatan holistik sekolah dalam mendidik siswa.

“Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang unggul secara akademik dan keterampilan, tetapi juga memiliki karakter kuat, moral yang kokoh, dan kesadaran sosial yang tinggi. Inisiatif ini adalah bagian dari misi besar tersebut,” ujar beliau.

Senada dengan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Nelly Cahya, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi pelengkap penting dalam rangkaian MPLS.

“Ini bentuk perhatian kami terhadap kondisi siswi yang mungkin sering terabaikan dalam skema kegiatan. Justru di momen-momen seperti ini, nilai-nilai kedekatan emosional, kesetaraan, dan pendampingan moral bisa tumbuh,” tutur Ibu Nelly.

Dengan pendekatan yang hangat dan komunikatif, kegiatan ini sukses membangun kesan positif dan memperkuat ikatan awal antara siswa baru dan budaya khas SMKN 2 Bondowoso, sekolah vokasi yang tidak hanya mencetak tenaga terampil, tetapi juga manusia tangguh dan bermoral.

MPLS 2025 Resmi Dibuka, SMKN 2 Bondowoso Siap Cetak Siswa Berkarakter

BONDOWOSO – Pembukaan resmi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026 berlangsung serentak di seluruh SMA/SMK/PK-PLK se-Jawa Timur, Senin (14/07/2025). Kegiatan ini secara luring dipusatkan di SMA Hang Tuah Surabaya dan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui Inspektur Provinsi Jatim, Hendro Gunawan.

Tak ketinggalan, SMKN 2 Bondowoso turut ambil bagian dalam pembukaan MPLS yang digelar secara daring tersebut. Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, mengikuti jalannya acara dengan penuh semangat bersama jajaran guru dan siswa baru di aula sekolah.

“Ini adalah momentum penting untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, serta menanamkan nilai-nilai positif sejak hari pertama,” ujar Sofyan.

MPLS tahun ini tak hanya sekadar pengenalan lingkungan sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 2 Bondowoso, Ibu Nely, menegaskan bahwa kegiatan MPLS Ramah Sekolah di SMKN 2 Bondowoso juga menjadi ajang pembentukan karakter siswa sejak dini.

“Fokus kami bukan hanya pengenalan fisik sekolah, tapi juga pembentukan komitmen siswa baru untuk menolak judi online, menolak praktik korupsi, dan anti bullying. Kami juga ikut serta dalam pemecahan rekor MURI yang digagas Dinas Pendidikan Jatim,” jelasnya.

Dalam pembukaan resmi di Surabaya, Hendro Gunawan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aris Agung Paewai, menyampaikan pesan agar MPLS sebagai media untuk memperkenalkan murid baru dengan lingkungan sekolah, termasuk fasilitas, program, aturan, dan budaya sekolah, serta membantu para murid baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. 

Sementara itu, di SMKN 2 Bondowoso, seluruh rangkaian MPLS telah disiapkan secara matang dengan menghadirkan pemateri yang kompeten. Materi-materi yang disampaikan tidak hanya bersifat informatif, tapi juga dikemas secara menarik agar siswa baru bisa menikmati kegiatan dengan penuh semangat.

“Kami ingin menciptakan suasana MPLS yang menyenangkan, agar siswa baru bisa cepat beradaptasi dan merasa nyaman dengan lingkungan sekolah serta teman-teman barunya,” tambah Nely.

Dengan komitmen kuat untuk membentuk generasi yang berkarakter, SMKN 2 Bondowoso siap mengawal para siswa baru melewati masa transisi sekolah dengan positif dan penuh makna.

Semarak Pra MPLS SMKN 2 Bondowoso 2025: Calon Siswa Disambut Hangat dengan Penuh Keceriaan

Bondowoso, 12 Juli 2025 — Menyambut datangnya Tahun Ajaran Baru 2025/2026, SMKN 2 Bondowoso menggelar kegiatan Pra Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (Pra MPLS) pada Sabtu, 12 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung meriah di Catleya Ballroom, sebuah ruang serbaguna yang berada di lingkungan sekolah, dan diikuti oleh 224 calon siswa yang telah resmi mendaftar dan mengambil PIN penerimaan.

Pra MPLS merupakan agenda awal untuk menyambut dan mengenalkan lingkungan sekolah kepada para calon siswa baru. Kegiatan ini diketuai oleh Chriswati, guru Seni Budaya SMKN 2 Bondowoso, yang bekerja sama dengan tim OSIS dalam pelaksanaannya. Suasana acara berlangsung sangat semarak dan penuh semangat, berkat antusiasme para peserta serta kreativitas para kakak OSIS sebagai pendamping utama.

Acara dimulai dengan proses absensi dan pembagian gugus atau kelompok. Setelah itu, para calon siswa diajak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan interaktif seperti permainan kelompok (games), sesi tanya jawab, hingga ditutup dengan gerakan pemanasan melalui senam “Anak Indonesia Hebat” yang dipandu secara seru dan energik.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi ajang untuk membangun hubungan awal yang positif antara siswa baru, guru, dan OSIS sebagai kakak pendamping. Ika, salah satu guru Bahasa Inggris sekaligus koordinator acara pada kegiatan ini mengatakan, bahwa momen ini sangat penting dalam proses adaptasi siswa.

“Momen ini bisa kita manfaatkan untuk mengetahui karakter anak-anak dan sekaligus membimbing mereka ke arah yang lebih baik,” ujar Ika dengan penuh semangat.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Nelly, menegaskan pentingnya menjaga suasana kegiatan yang menyenangkan tanpa melupakan tujuan utama. “Apapun kegiatannya, yang penting anak-anak bahagia dan tidak merasa terbebani, tapi target dari atasan tercapai,” tegasnya.

Dengan penuh semangat dan pendekatan yang menyenangkan, Pra MPLS SMKN 2 Bondowoso menjadi langkah awal yang mengesankan bagi para calon siswa. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan mereka pada lingkungan sekolah, tetapi juga membentuk rasa kebersamaan dan semangat positif yang akan menyertai mereka dalam perjalanan pendidikan di SMAKENDA PASTI MANTAB — sebutan akrab SMKN 2 Bondowoso.

SMKN 2 Bondowoso Gelar Workshop IHT: Membangun Kurikulum, Membangun Masa Depan

Bondowoso, 11 Juli 2025 — Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan menyusun arah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan zaman, SMKN 2 Bondowoso menggelar kegiatan Workshop In House Training (IHT) selama dua hari berturut-turut, Rabu hingga Kamis, tanggal 10–11 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung di aula utama sekolah ini diikuti dengan antusias oleh seluruh tenaga pendidik.

Workshop ini secara resmi dibuka oleh Kepala SMKN 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam membangun sekolah yang berkualitas. “Untuk menjadi sekolah yang besar, kita tidak bisa berjalan sendirian. Semua pihak harus saling melengkapi. Kepala sekolah itu sejatinya adalah seorang guru juga, yang diberi amanah tambahan untuk memimpin. Maka, mari kita berjalan bersama demi kemajuan pendidikan kita,” tutur Sofyan dengan penuh semangat.

Tema utama dalam workshop ini adalah penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP), sebagai dokumen penting yang menjadi acuan utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Kurikulum yang dirancang tidak hanya harus sesuai dengan kebijakan nasional, tetapi juga harus berpihak pada kebutuhan dan potensi peserta didik di satuan pendidikan masing-masing.

Sebagai narasumber utama, hadir Ibu Silviana, Pengawas Pembina SMK Negeri dan Swasta di wilayah Bondowoso. Dalam sesi materinya, beliau memberikan banyak wawasan praktis dan reflektif bagi para guru. Salah satu pernyataan beliau yang sangat membekas adalah: “Siswa tidak butuh guru yang cantik atau tampan. Mereka butuh guru yang bahagia, yang bisa membimbing dengan tulus dan menjadi sumber inspirasi bagi masa depan mereka.”

Pernyataan tersebut disambut hangat oleh para peserta workshop. Banyak guru merasa tersentuh dan termotivasi untuk lebih memperhatikan kesejahteraan diri sendiri sebagai pendidik, agar dapat memberi dampak yang lebih besar bagi siswa-siswinya. Mereka diingatkan kembali tentang apa visi dan misi sekolah sampai kurikulum apa yang sedang digunakan.

Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan berlangsung dalam suasana penuh kehangatan, dialog aktif, dan semangat untuk belajar bersama. Para guru terlibat langsung dalam diskusi penyusunan KSP, berbagi pengalaman, serta merancang strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan mendalam menyenangkan bagi siswa. Sesuai 3 pilas deep learning yakni berkesadaran, bermakna dan menggembirakan.

Workshop IHT ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan tahun ajaran baru yang lebih terarah. SMKN 2 Bondowoso menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan, dengan menjadikan guru sebagai pilar utama dalam proses transformasi pendidikan. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan tercipta kurikulum yang tidak hanya tertulis di atas kertas, tetapi benar-benar hidup di dalam kelas, menyentuh hati siswa, dan membawa mereka lebih dekat pada cita-cita mereka.

Sagasus Brawijaya Membuat Liburan Penuh Makna, Tumbuh Jadi Warga Bangsa Sejati

Bondowoso, 29 Juni 2025 – Sementara sebagian remaja mengisi liburan dengan bersantai, sekelompok pemuda tangguh dari Sangga Khusus (Sagasus) Brawijaya SMK Negeri 2 Bondowoso justru memilih jalan berbeda: jalan pengabdian, belajar kehidupan di medan nyata.

Dimulai sejak 20 Juni 2025, mereka terlibat dalam Program Bhakti Masyarakat Wira Karya, sebuah kegiatan kemanusiaan yang digagas oleh Kwarcab Bondowoso, untuk membangun empat rumah layak huni bagi warga kurang mampu. Dari total 200 peserta Pramuka yang terlibat, sepuluh di antaranya adalah siswa SMK jurusan pariwisata dari Sagasus Brawijaya.

Alih-alih hanya terampil dalam dunia Perhotelan Busana, Kecantikan, atau Kuliner saja, mereka menunjukkan ketangguhan fisik dan mental dalam belajar membangun rumah dari nol, mulai dari membuat kerangka besi, mengaduk adonan semen, mengangkat kayu hingga ikut merancang pondasi bangunan. Semua dilakukan dengan penuh semangat dan kerendahan hati, demi membantu sesama.

Tak berhenti di situ, pada 24–26 Juni 2025, mereka juga turut ambil bagian dalam kegiatan Pasopati yang diselenggarakan oleh Satuan Pramuka Bhayangkara Polres Bondowoso. Sebuah ekspedisi lintas alam menembus Gunung Purnama hingga ke Pantai Pasir Putih Situbondo, dijalani dengan jalan kaki penuh tantangan.

Di sinilah mereka mengasah kemampuan survival, menempa karakter, dan menempuh SKU Bantara—sebuah pencapaian penting dalam dunia kepramukaan. Perjalanan menembus hutan bukan hanya fisik, tetapi juga perjalanan batin yang memberi banyak pelajaran hidup.

Infografis: Estimasi jarak tempuh jalur lintas alam dari Gunung Purnama menuju Pantai Pasir Putih Situbondo.

Puncaknya, pada 27–28 Juni 2025, Sagasus Brawijaya kembali ambil bagian dalam Perkemahan Wira Karya 2025, sekaligus sebagai momen penutupan Bhakti Masyarakat. Mereka dipercaya menjadi tim penyedia konsumsi bagi ratusan peserta. Di bawah terik matahari dan dinginnya malam, tetap tak ada lelah yang tampak di wajah mereka.

Semangat luar biasa ini tak lepas dari peran para pembina. Dyah Rembulansari, S.Pd., pembina Pramuka SMK N 2 Bondowoso, yang setia mendampingi dan memberi semangat kepada para siswa. Tak kalah penting, dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., yang dengan visioner terus mendorong siswanya berkembang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara sosial, dengan memberi fasilitas sesuai kebutuhan siswa.

“Kami ingin menanamkan bahwa rasa lelah hari ini, akan menjadi nilai mulia esok hari. Inilah pendidikan sejati: hadir, membantu, dan tumbuh bersama masyarakat,” ujar Dyah Rembulansari dengan bangga.

Liburan Sagasus Brawijaya kali ini bukan sekadar rehat dari pelajaran sekolah. Ini adalah liburan dengan arti, pengalaman hidup yang tak bisa didapat di kelas. Harapannya, jejak langkah mereka bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain, bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk memberi makna, bukan hanya menikmati hidup.

Pawai Lampion Sambut Tahun Baru Islam, SMKN 2 Bondowoso Tampil Memukau

BONDOWOSO – Suasana malam di Kabupaten Bondowoso pada Kamis (26/6) terasa lebih semarak dari biasanya. Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso menggelar Pawai Lampion Festival Muharram yang berlangsung meriah usai Salat Isya.

Acara ini diikuti oleh berbagai lembaga pendidikan di Bondowoso. Masing-masing peserta menampilkan kreasi lampion bercorak Islami yang memukau dan memancarkan cahaya indah sepanjang rute pawai. Ribuan warga tampak antusias menyambut dan menyaksikan rombongan pawai yang melintasi sejumlah titik utama kota.

Salah satu peserta yang turut memeriahkan acara adalah SMKN 2 Bondowoso. Tampil kompak dan penuh semangat, rombongan siswa dan guru dari sekolah ini menjadi sorotan tersendiri dalam barisan pawai.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan ini tidak hanya memperingati Tahun Baru Islam, tetapi juga menjadi wadah positif bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus memperkuat nilai-nilai religius. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk terus dilaksanakan setiap tahunnya,” ungkapnya.

Partisipasi aktif SMKN 2 Bondowoso juga tidak lepas dari peran Waka Kesiswaan, Ibu Nelly, yang sejak awal telah mengoordinasikan segala persiapan. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar seluruh kebutuhan peserta terpenuhi. Ini bentuk komitmen kami dalam mendukung kegiatan keagamaan yang melibatkan siswa secara langsung,” jelasnya.

Selain menjadi ajang kreativitas, pawai lampion ini juga diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antar lembaga pendidikan serta membumikan semangat hijrah dan nilai-nilai Islami di kalangan generasi muda.

“Semoga kegiatan ini bisa terus menjadi agenda tahunan yang lebih meriah di tahun-tahun mendatang,” pungkas Sofyan.

SMKN 2 Bondowoso Gelar Sosialisasi Kebijakan Tes Kompetensi Akademik

TKA Tak Tentukan Kelulusan, Jadi Bahan Evaluasi Akademik Siswa

BONDOWOSO – SMKN 2 Bondowoso menggelar kegiatan sosialisasi kebijakan Tes Kompetensi Akademik (TKA) pada Kamis (20/6). Acara yang dipusatkan di aula sekolah tersebut dihadiri oleh seluruh wali murid kelas XI dari empat kompetensi keahlian yang ada, yakni Kuliner, Desain dan Produksi Busana, Perhotelan, serta Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan TKA bukan untuk menentukan kelulusan siswa, melainkan sebagai bentuk evaluasi terhadap capaian akademik siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

“TKA ini disusun oleh pemerintah pusat. Mulai dari proses pendataan, penyusunan soal (authoring), pelaksanaan (delivery), pengolahan hasil, hingga penerbitan sertifikat, semuanya ditangani langsung pusat. Jadi, sekolah hanya sebagai pelaksana teknis,” jelasnya di hadapan peserta.

Sementara itu, Waka Kurikulum SMKN 2 Bondowoso, Mismiati, S.Pd, menambahkan bahwa hasil TKA akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam berbagai aspek pendidikan ke depan.

“Hasil TKA ini bisa menjadi pertimbangan untuk seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya dan juga dapat digunakan dalam seleksi akademik lainnya, seperti beasiswa atau pelatihan lanjutan,” terang Mismiati.

Sosialisasi yang berlangsung sekitar dua jam ini berjalan dengan lancar dan komunikatif. Wali murid tampak antusias mengikuti penjelasan dan aktif dalam sesi tanya jawab. Kegiatan ini menjadi bentuk keterbukaan informasi sekolah kepada orang tua, sekaligus langkah awal untuk menyukseskan pelaksanaan TKA di tahun ajaran mendatang.

Smakenda Meledak Ceria! Energi Positif Pecah Usai ASAS dengan Class Meeting Penuh Warna

Bondowoso, 17 Juni 2025. Setelah delapan hari berkutat dengan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), SMK Negeri 2 Bondowoso atau yang akrab disapa Smakenda, memecah suasana dengan gebrakan penuh warna: Class Meeting yang ceria, energik, dan penuh kebersamaan!

Keceriaan selasa pagi dimulai dengan senam bersama yang menggandeng seluruh warga sekolah. Dari Kepala Sekolah, guru, siswa, hingga tenaga kependidikan, bergerak kompak di bawah sinar matahari pagi. Kegiatan ini tak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap Program Indonesia Sehat dan visi Kemendikbudristek dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., membuka kegiatan secara resmi dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa kebahagiaan siswa adalah fondasi utama dalam proses belajar yang bermakna. “Kami ingin siswa merasa sekolah adalah rumah kedua yang ramah, nyaman, dan menyenangkan. Pendidikan harus memberi ruang untuk bertumbuh, bukan sekadar belajar di bawah tekanan ujian,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Nelly Cahya Dewi, S.Pd., ikut membersamai para siswa dalam seluruh rangkaian kegiatan. Dari pertandingan bola basket antar kelas hingga permainan ikonik ular balon, semua dirancang untuk menggugah semangat kolaborasi, sportivitas, dan tawa lepas bersama.

Yang tak kalah penting, seluruh rangkaian class meeting dirancang dan dilaksanakan oleh OSIS Smakenda, sebagai bentuk penguatan kepemimpinan dan kreativitas siswa. Permainan dan lomba dipilih tidak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter dan kebersamaan pasca-ASAS.

“Smakenda bukan sekadar tempat belajar, tetapi taman untuk tumbuh. Di sini, kami yakini bahwa bahagia adalah bagian dari kurikulum,” ujar salah satu pengurus OSIS penuh percaya diri.

Dengan pendekatan yang humanis dan atmosfer yang positif, SMK Negeri 2 Bondowoso terus menegaskan eksistensinya sebagai sekolah vokasi yang tak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pengembangan karakter, kesehatan mental, dan kebahagiaan peserta didik.

Tentang SMKN 2 Bondowoso

SMK Negeri 2 Bondowoso merupakan sekolah vokasi unggulan di Kabupaten Bondowoso dengan berbagai program keahlian yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Selain fokus pada keterampilan dunia kerja, Smakenda aktif mengembangkan program-program edukatif yang berorientasi pada karakter dan kebahagiaan siswa.

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi 5 Mahasiswa UNESA Satu Langkah ke Depan

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi Satu Langkah ke Depan

Bondowoso, 5 Juni 2025 — Enam bulan yang penuh cerita, pengalaman, dan pelajaran kini tiba di garis akhir. Namun bukan akhir dari segalanya, melainkan satu langkah baru yang penuh harapan. Itulah yang terasa di Meeting Room Cipta Widaya, SMK Negeri 2 Bondowoso, tepatnya 4 Juni 2025 saat lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi ditarik kembali ke kampus untuk melanjutkan perjalanan studi mereka.

Kelima mahasiswa, yakni Ayu Anggraini, Nawang Wulan, Prya Arum Budiarti, Fifi Nur Azizah Permatasari, dan Devi Anisa, merupakan mahasiswa Program Studi S1 Tata Rias di Fakultas Teknik UNESA. Program studi ini fokus pada pendidikan dan keterampilan praktis dalam bidang tata rias, termasuk kecantikan kulit, kecantikan rambut, penataan rias pengantin, dan kewirausahaan di bidang kecantikan. Selama enam bulan, mereka telah menjalani Program Pengenalan Lapangan (PLP) di SMK Negeri 2 Bondowoso dengan penuh dedikasi.

Mereka dilepas dalam sebuah acara hangat yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Mismiati, S.Pd., dan disambut oleh dosen pembimbing dari UNESA, Ibu Nur Fauzia, S.S., M.Pd.

Dalam sambutannya, Bapak Sofyan menyampaikan rasa terima kasih sekaligus harapan untuk masa depan para mahasiswa:
“Lanjutkan semua yang telah kalian terima di sini sebagai bekal menjalani profesi sebagai guru maupun anggota masyarakat. Terima kasih telah memberi warna indah di SMK Negeri 2 Bondowoso. Ceritakanlah hal-hal baik tentang sekolah kami.”

Ibu Nur Fauzia pun membalas dengan penuh apresiasi:
“SMK Negeri 2 Bondowoso luar biasa, baik guru-gurunya, staf, maupun para siswanya. Lingkungan yang sangat menghargai, penuh kekeluargaan, dan memberi pengalaman otentik yang tak ternilai. Saya yakin mahasiswa kami pulang dengan bekal ilmu, pengalaman, dan inspirasi yang tak akan pernah hilang.”

Perwakilan mahasiswa, Fifi Nur Azizah Permatasari, turut menyampaikan pesan yang menyentuh:
“Kami sangat senang bisa PLP di sini. Banyak ilmu baru yang kami pelajari, termasuk teknik spa dan make-up yang belum kami dapatkan di kampus. Alat praktik lengkap, bahan disediakan sekolah, dan suasana belajar sangat mendukung. Anak-anaknya juga kondusif, dan yang paling membahagiakan, mereka menerima kami dengan hangat. Terima kasih atas penerimaan dan kasih sayangnya.”

Di akhir acara, kelima mahasiswa menitipkan doa dan harapan:
“Semoga SMK Negeri 2 Bondowoso terus menjadi sekolah yang unggul, maju, inovatif, dan selalu menjadi tempat belajar yang inspiratif bagi siswa maupun calon guru seperti kami.”

Meski PLP telah usai, semangat dan kenangan indah akan tetap mengiringi. Dengan doa dan semangat baru, mereka melangkah ke depan—menuju cita-cita, membawa jejak kebaikan dari SMK Negeri 2 Bondowoso.

Estetik Spa Tradisional, Cara Kreatif Siswa SMKN 2 Bondowoso Angkat Kearifan Lokal Bondowoso – Kreatif, inovatif, dan

BONDOWOSO – Kreatif, inovatif, dan inspiratif. Tiga kata itu pantas disematkan kepada para peserta didik Jurusan Kecantikan Kulit dan Rambut SMK Negeri 2 Bondowoso yang kembali menorehkan karya membanggakan. Melalui kegiatan bertajuk “Estetik Spa Tradisional”, siswa kelas XI menampilkan layanan perawatan spa berbasis tradisi lokal yang dikemas dalam praktik langsung dan edukatif.

Kegiatan ini digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, sebagai bentuk penilaian dalam Asesmen Sumatif Akhir Semester Tahun Ajaran 2024/2025. Seluruh siswa kelas XI turun langsung menampilkan keahlian mereka dalam meracik dan memberikan perawatan spa khas nusantara. Mulai dari massage tradisional, lulur rempah, masker tubuh, pengencangan kulit, hingga ratus tradisional, semuanya disajikan dalam suasana profesional.

Guru pengampu sekaligus pembimbing kegiatan, Ibu Endang Sunarsih, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali peserta didik agar mampu menjadi terapis kecantikan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

“Mereka tidak hanya belajar teknik, tapi juga merancang layanan spa dengan nuansa etnik yang rapi, bersih, serta dilengkapi musik relaksasi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar praktik teknis, siswa juga ditantang merancang konsep layanan spa secara menyeluruh. Mulai dari penataan ruangan, suasana pelayanan, hingga etika komunikasi dengan klien, semua dilakukan layaknya layanan profesional.

Salah satu siswi, Nency Virginia Yusyagani, yang pernah mewakili sekolah dalam ajang LKS Tingkat Provinsi April 2025, turut membagikan pengalamannya.

“Saya bangga bisa menjalankan perawatan spa tradisional dengan kualitas yang tidak kalah dengan tempat spa profesional. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ucapnya antusias.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi penuh program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bukti konkret bahwa pembelajaran di sekolah vokasi tidak hanya berbasis teori, namun juga menyentuh dunia nyata dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal.

“Ini adalah hasil dari proses pembelajaran yang serius dan terstruktur. Anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga berkarya,” ujarnya bangga.

Kegiatan Estetik Spa Tradisional menjadi bukti bahwa SMKN 2 Bondowoso terus berkomitmen mencetak lulusan yang berkualitas, adaptif, dan berdaya saing, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam dunia kecantikan dan wirausaha.