Sagasus Brawijaya Membuat Liburan Penuh Makna, Tumbuh Jadi Warga Bangsa Sejati

Bondowoso, 29 Juni 2025 – Sementara sebagian remaja mengisi liburan dengan bersantai, sekelompok pemuda tangguh dari Sangga Khusus (Sagasus) Brawijaya SMK Negeri 2 Bondowoso justru memilih jalan berbeda: jalan pengabdian, belajar kehidupan di medan nyata.

Dimulai sejak 20 Juni 2025, mereka terlibat dalam Program Bhakti Masyarakat Wira Karya, sebuah kegiatan kemanusiaan yang digagas oleh Kwarcab Bondowoso, untuk membangun empat rumah layak huni bagi warga kurang mampu. Dari total 200 peserta Pramuka yang terlibat, sepuluh di antaranya adalah siswa SMK jurusan pariwisata dari Sagasus Brawijaya.

Alih-alih hanya terampil dalam dunia Perhotelan Busana, Kecantikan, atau Kuliner saja, mereka menunjukkan ketangguhan fisik dan mental dalam belajar membangun rumah dari nol, mulai dari membuat kerangka besi, mengaduk adonan semen, mengangkat kayu hingga ikut merancang pondasi bangunan. Semua dilakukan dengan penuh semangat dan kerendahan hati, demi membantu sesama.

Tak berhenti di situ, pada 24–26 Juni 2025, mereka juga turut ambil bagian dalam kegiatan Pasopati yang diselenggarakan oleh Satuan Pramuka Bhayangkara Polres Bondowoso. Sebuah ekspedisi lintas alam menembus Gunung Purnama hingga ke Pantai Pasir Putih Situbondo, dijalani dengan jalan kaki penuh tantangan.

Di sinilah mereka mengasah kemampuan survival, menempa karakter, dan menempuh SKU Bantara—sebuah pencapaian penting dalam dunia kepramukaan. Perjalanan menembus hutan bukan hanya fisik, tetapi juga perjalanan batin yang memberi banyak pelajaran hidup.

Infografis: Estimasi jarak tempuh jalur lintas alam dari Gunung Purnama menuju Pantai Pasir Putih Situbondo.

Puncaknya, pada 27–28 Juni 2025, Sagasus Brawijaya kembali ambil bagian dalam Perkemahan Wira Karya 2025, sekaligus sebagai momen penutupan Bhakti Masyarakat. Mereka dipercaya menjadi tim penyedia konsumsi bagi ratusan peserta. Di bawah terik matahari dan dinginnya malam, tetap tak ada lelah yang tampak di wajah mereka.

Semangat luar biasa ini tak lepas dari peran para pembina. Dyah Rembulansari, S.Pd., pembina Pramuka SMK N 2 Bondowoso, yang setia mendampingi dan memberi semangat kepada para siswa. Tak kalah penting, dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., yang dengan visioner terus mendorong siswanya berkembang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara sosial, dengan memberi fasilitas sesuai kebutuhan siswa.

“Kami ingin menanamkan bahwa rasa lelah hari ini, akan menjadi nilai mulia esok hari. Inilah pendidikan sejati: hadir, membantu, dan tumbuh bersama masyarakat,” ujar Dyah Rembulansari dengan bangga.

Liburan Sagasus Brawijaya kali ini bukan sekadar rehat dari pelajaran sekolah. Ini adalah liburan dengan arti, pengalaman hidup yang tak bisa didapat di kelas. Harapannya, jejak langkah mereka bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain, bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk memberi makna, bukan hanya menikmati hidup.

Pawai Lampion Sambut Tahun Baru Islam, SMKN 2 Bondowoso Tampil Memukau

BONDOWOSO – Suasana malam di Kabupaten Bondowoso pada Kamis (26/6) terasa lebih semarak dari biasanya. Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso menggelar Pawai Lampion Festival Muharram yang berlangsung meriah usai Salat Isya.

Acara ini diikuti oleh berbagai lembaga pendidikan di Bondowoso. Masing-masing peserta menampilkan kreasi lampion bercorak Islami yang memukau dan memancarkan cahaya indah sepanjang rute pawai. Ribuan warga tampak antusias menyambut dan menyaksikan rombongan pawai yang melintasi sejumlah titik utama kota.

Salah satu peserta yang turut memeriahkan acara adalah SMKN 2 Bondowoso. Tampil kompak dan penuh semangat, rombongan siswa dan guru dari sekolah ini menjadi sorotan tersendiri dalam barisan pawai.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan ini tidak hanya memperingati Tahun Baru Islam, tetapi juga menjadi wadah positif bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus memperkuat nilai-nilai religius. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk terus dilaksanakan setiap tahunnya,” ungkapnya.

Partisipasi aktif SMKN 2 Bondowoso juga tidak lepas dari peran Waka Kesiswaan, Ibu Nelly, yang sejak awal telah mengoordinasikan segala persiapan. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar seluruh kebutuhan peserta terpenuhi. Ini bentuk komitmen kami dalam mendukung kegiatan keagamaan yang melibatkan siswa secara langsung,” jelasnya.

Selain menjadi ajang kreativitas, pawai lampion ini juga diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antar lembaga pendidikan serta membumikan semangat hijrah dan nilai-nilai Islami di kalangan generasi muda.

“Semoga kegiatan ini bisa terus menjadi agenda tahunan yang lebih meriah di tahun-tahun mendatang,” pungkas Sofyan.

SMKN 2 Bondowoso Gelar Sosialisasi Kebijakan Tes Kompetensi Akademik

TKA Tak Tentukan Kelulusan, Jadi Bahan Evaluasi Akademik Siswa

BONDOWOSO – SMKN 2 Bondowoso menggelar kegiatan sosialisasi kebijakan Tes Kompetensi Akademik (TKA) pada Kamis (20/6). Acara yang dipusatkan di aula sekolah tersebut dihadiri oleh seluruh wali murid kelas XI dari empat kompetensi keahlian yang ada, yakni Kuliner, Desain dan Produksi Busana, Perhotelan, serta Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan TKA bukan untuk menentukan kelulusan siswa, melainkan sebagai bentuk evaluasi terhadap capaian akademik siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

“TKA ini disusun oleh pemerintah pusat. Mulai dari proses pendataan, penyusunan soal (authoring), pelaksanaan (delivery), pengolahan hasil, hingga penerbitan sertifikat, semuanya ditangani langsung pusat. Jadi, sekolah hanya sebagai pelaksana teknis,” jelasnya di hadapan peserta.

Sementara itu, Waka Kurikulum SMKN 2 Bondowoso, Mismiati, S.Pd, menambahkan bahwa hasil TKA akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam berbagai aspek pendidikan ke depan.

“Hasil TKA ini bisa menjadi pertimbangan untuk seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya dan juga dapat digunakan dalam seleksi akademik lainnya, seperti beasiswa atau pelatihan lanjutan,” terang Mismiati.

Sosialisasi yang berlangsung sekitar dua jam ini berjalan dengan lancar dan komunikatif. Wali murid tampak antusias mengikuti penjelasan dan aktif dalam sesi tanya jawab. Kegiatan ini menjadi bentuk keterbukaan informasi sekolah kepada orang tua, sekaligus langkah awal untuk menyukseskan pelaksanaan TKA di tahun ajaran mendatang.

Smakenda Meledak Ceria! Energi Positif Pecah Usai ASAS dengan Class Meeting Penuh Warna

Bondowoso, 17 Juni 2025. Setelah delapan hari berkutat dengan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS), SMK Negeri 2 Bondowoso atau yang akrab disapa Smakenda, memecah suasana dengan gebrakan penuh warna: Class Meeting yang ceria, energik, dan penuh kebersamaan!

Keceriaan selasa pagi dimulai dengan senam bersama yang menggandeng seluruh warga sekolah. Dari Kepala Sekolah, guru, siswa, hingga tenaga kependidikan, bergerak kompak di bawah sinar matahari pagi. Kegiatan ini tak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap Program Indonesia Sehat dan visi Kemendikbudristek dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., membuka kegiatan secara resmi dengan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa kebahagiaan siswa adalah fondasi utama dalam proses belajar yang bermakna. “Kami ingin siswa merasa sekolah adalah rumah kedua yang ramah, nyaman, dan menyenangkan. Pendidikan harus memberi ruang untuk bertumbuh, bukan sekadar belajar di bawah tekanan ujian,” tuturnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Nelly Cahya Dewi, S.Pd., ikut membersamai para siswa dalam seluruh rangkaian kegiatan. Dari pertandingan bola basket antar kelas hingga permainan ikonik ular balon, semua dirancang untuk menggugah semangat kolaborasi, sportivitas, dan tawa lepas bersama.

Yang tak kalah penting, seluruh rangkaian class meeting dirancang dan dilaksanakan oleh OSIS Smakenda, sebagai bentuk penguatan kepemimpinan dan kreativitas siswa. Permainan dan lomba dipilih tidak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai wahana pembentukan karakter dan kebersamaan pasca-ASAS.

“Smakenda bukan sekadar tempat belajar, tetapi taman untuk tumbuh. Di sini, kami yakini bahwa bahagia adalah bagian dari kurikulum,” ujar salah satu pengurus OSIS penuh percaya diri.

Dengan pendekatan yang humanis dan atmosfer yang positif, SMK Negeri 2 Bondowoso terus menegaskan eksistensinya sebagai sekolah vokasi yang tak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pengembangan karakter, kesehatan mental, dan kebahagiaan peserta didik.

Tentang SMKN 2 Bondowoso

SMK Negeri 2 Bondowoso merupakan sekolah vokasi unggulan di Kabupaten Bondowoso dengan berbagai program keahlian yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Selain fokus pada keterampilan dunia kerja, Smakenda aktif mengembangkan program-program edukatif yang berorientasi pada karakter dan kebahagiaan siswa.

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi 5 Mahasiswa UNESA Satu Langkah ke Depan

PLP Berakhir, Doa Kesuksesan Mengiringi Satu Langkah ke Depan

Bondowoso, 5 Juni 2025 — Enam bulan yang penuh cerita, pengalaman, dan pelajaran kini tiba di garis akhir. Namun bukan akhir dari segalanya, melainkan satu langkah baru yang penuh harapan. Itulah yang terasa di Meeting Room Cipta Widaya, SMK Negeri 2 Bondowoso, tepatnya 4 Juni 2025 saat lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi ditarik kembali ke kampus untuk melanjutkan perjalanan studi mereka.

Kelima mahasiswa, yakni Ayu Anggraini, Nawang Wulan, Prya Arum Budiarti, Fifi Nur Azizah Permatasari, dan Devi Anisa, merupakan mahasiswa Program Studi S1 Tata Rias di Fakultas Teknik UNESA. Program studi ini fokus pada pendidikan dan keterampilan praktis dalam bidang tata rias, termasuk kecantikan kulit, kecantikan rambut, penataan rias pengantin, dan kewirausahaan di bidang kecantikan. Selama enam bulan, mereka telah menjalani Program Pengenalan Lapangan (PLP) di SMK Negeri 2 Bondowoso dengan penuh dedikasi.

Mereka dilepas dalam sebuah acara hangat yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd., bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Mismiati, S.Pd., dan disambut oleh dosen pembimbing dari UNESA, Ibu Nur Fauzia, S.S., M.Pd.

Dalam sambutannya, Bapak Sofyan menyampaikan rasa terima kasih sekaligus harapan untuk masa depan para mahasiswa:
“Lanjutkan semua yang telah kalian terima di sini sebagai bekal menjalani profesi sebagai guru maupun anggota masyarakat. Terima kasih telah memberi warna indah di SMK Negeri 2 Bondowoso. Ceritakanlah hal-hal baik tentang sekolah kami.”

Ibu Nur Fauzia pun membalas dengan penuh apresiasi:
“SMK Negeri 2 Bondowoso luar biasa, baik guru-gurunya, staf, maupun para siswanya. Lingkungan yang sangat menghargai, penuh kekeluargaan, dan memberi pengalaman otentik yang tak ternilai. Saya yakin mahasiswa kami pulang dengan bekal ilmu, pengalaman, dan inspirasi yang tak akan pernah hilang.”

Perwakilan mahasiswa, Fifi Nur Azizah Permatasari, turut menyampaikan pesan yang menyentuh:
“Kami sangat senang bisa PLP di sini. Banyak ilmu baru yang kami pelajari, termasuk teknik spa dan make-up yang belum kami dapatkan di kampus. Alat praktik lengkap, bahan disediakan sekolah, dan suasana belajar sangat mendukung. Anak-anaknya juga kondusif, dan yang paling membahagiakan, mereka menerima kami dengan hangat. Terima kasih atas penerimaan dan kasih sayangnya.”

Di akhir acara, kelima mahasiswa menitipkan doa dan harapan:
“Semoga SMK Negeri 2 Bondowoso terus menjadi sekolah yang unggul, maju, inovatif, dan selalu menjadi tempat belajar yang inspiratif bagi siswa maupun calon guru seperti kami.”

Meski PLP telah usai, semangat dan kenangan indah akan tetap mengiringi. Dengan doa dan semangat baru, mereka melangkah ke depan—menuju cita-cita, membawa jejak kebaikan dari SMK Negeri 2 Bondowoso.

Estetik Spa Tradisional, Cara Kreatif Siswa SMKN 2 Bondowoso Angkat Kearifan Lokal Bondowoso – Kreatif, inovatif, dan

BONDOWOSO – Kreatif, inovatif, dan inspiratif. Tiga kata itu pantas disematkan kepada para peserta didik Jurusan Kecantikan Kulit dan Rambut SMK Negeri 2 Bondowoso yang kembali menorehkan karya membanggakan. Melalui kegiatan bertajuk “Estetik Spa Tradisional”, siswa kelas XI menampilkan layanan perawatan spa berbasis tradisi lokal yang dikemas dalam praktik langsung dan edukatif.

Kegiatan ini digelar pada Selasa, 3 Juni 2025, sebagai bentuk penilaian dalam Asesmen Sumatif Akhir Semester Tahun Ajaran 2024/2025. Seluruh siswa kelas XI turun langsung menampilkan keahlian mereka dalam meracik dan memberikan perawatan spa khas nusantara. Mulai dari massage tradisional, lulur rempah, masker tubuh, pengencangan kulit, hingga ratus tradisional, semuanya disajikan dalam suasana profesional.

Guru pengampu sekaligus pembimbing kegiatan, Ibu Endang Sunarsih, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali peserta didik agar mampu menjadi terapis kecantikan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

“Mereka tidak hanya belajar teknik, tapi juga merancang layanan spa dengan nuansa etnik yang rapi, bersih, serta dilengkapi musik relaksasi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar praktik teknis, siswa juga ditantang merancang konsep layanan spa secara menyeluruh. Mulai dari penataan ruangan, suasana pelayanan, hingga etika komunikasi dengan klien, semua dilakukan layaknya layanan profesional.

Salah satu siswi, Nency Virginia Yusyagani, yang pernah mewakili sekolah dalam ajang LKS Tingkat Provinsi April 2025, turut membagikan pengalamannya.

“Saya bangga bisa menjalankan perawatan spa tradisional dengan kualitas yang tidak kalah dengan tempat spa profesional. Ini pengalaman yang sangat berharga,” ucapnya antusias.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi penuh program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi bukti konkret bahwa pembelajaran di sekolah vokasi tidak hanya berbasis teori, namun juga menyentuh dunia nyata dan menanamkan nilai-nilai budaya lokal.

“Ini adalah hasil dari proses pembelajaran yang serius dan terstruktur. Anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga berkarya,” ujarnya bangga.

Kegiatan Estetik Spa Tradisional menjadi bukti bahwa SMKN 2 Bondowoso terus berkomitmen mencetak lulusan yang berkualitas, adaptif, dan berdaya saing, sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam dunia kecantikan dan wirausaha.

Hari Pertama Pengambilan PIN SPMB SMKN 2 Bondowoso Berjalan Lancar


Bondowoso, 2 Juni 2025 — SMK Negeri 2 Bondowoso resmi memulai tahapan awal Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 dengan agenda pengambilan PIN yang dimulai hari ini, Senin (2/6). Kegiatan ini berlangsung di aula utama sekolah dan mendapat antusiasme tinggi dari para calon peserta didik dan orang tua.

Sejak pagi hari, para pendaftar sudah mulai memadati lokasi dengan membawa berkas persyaratan yang telah ditentukan. Proses pengambilan PIN ini merupakan tahap awal yang wajib diikuti oleh semua calon peserta didik sebelum melanjutkan ke tahap pendaftaran online.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Bapak Sofyan Sauri, menyampaikan bahwa pelaksanaan hari pertama pengambilan PIN berjalan dengan tertib dan lancar. “Alhamdulillah, proses hari ini berjalan dengan baik. Kami sudah menyiapkan alur pelayanan yang efisien, dibantu oleh panitia dari guru dan staf sekolah agar tidak terjadi penumpukan,” ujarnya.

Panitia juga menerapkan sistem antrian dan pengecekan berkas secara bertahap untuk memastikan kelengkapan dokumen seperti fotokopi ijazah sementara, kartu keluarga, dan akta kelahiran. Selain itu, disediakan juga pos informasi bagi calon peserta didik yang masih membutuhkan penjelasan terkait jurusan yang tersedia maupun syarat administrasi lainnya.

Salah satu orang tua peserta, Ibu Siti Aminah, mengapresiasi pelayanan dari pihak sekolah. “Pelayanannya cepat dan petugasnya ramah. Kami merasa sangat terbantu,” katanya saat ditemui di lokasi.

Pengambilan PIN ini dijadwalkan berlangsung sampai dengan tanggal 13 Juni 2025, dan pihak sekolah mengimbau calon peserta didik untuk datang sesuai jadwal guna menghindari kerumunan.

Dengan dimulainya proses pengambilan PIN ini, SMKN 2 Bondowoso berharap dapat menjaring calon siswa yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi jurusan yang ditawarkan yaitu Perhotelan, Desain dan Produksi Busana, Kuliner dan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

“Kreatif dan Inspiratif, Siswa SMKN 2 Bondowoso Warnai Tekstil Lokal dengan Teknik Suminagashi”

Bondowoso, 3 Juni 2025 – Inovasi kembali ditunjukkan oleh siswa-siswi SMKN 2 Bondowoso, khususnya dari Kompetensi Keahlian Produksi Busana kelas XI. Di bawah arahan Ibu Mayang selaku guru mata pelajaran Eksperimen Tekstil, para siswa mempelajari sekaligus mempraktikkan teknik pewarnaan kain bernilai seni tinggi asal Jepang, yaitu Suminagashi.

Teknik Suminagashi, yang berarti “tinta mengambang”, dikenal karena keunikannya dalam menciptakan motif marmer (marble pattern) di atas kain. Prosesnya melibatkan lukisan langsung di atas permukaan air, yang kemudian dipindahkan ke kain menggunakan pewarna akrilik. Pewarna ini dipilih karena keunggulannya yang tidak mudah luntur serta menghasilkan warna yang tajam dan tahan lama.

Dalam eksperimen ini, siswa tidak hanya terbatas menggunakan satu jenis kain. Mereka mengeksplorasi berbagai tekstur seperti katun, sifon, kanvas, hingga kain paris. Hasil motif yang muncul pun bervariasi tergantung dari karakter kain, memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa dalam dunia tekstil.

Menariknya, hasil eksperimen tersebut tidak hanya dipajang di ruang kelas. Siswa juga mengintegrasikan karya mereka ke dalam mata pelajaran PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan) dengan cara memasarkan produk kain bermotif suminagashi kepada masyarakat. Pemasaran dilakukan baik secara online maupun offline, termasuk melalui Pusat Oleh-Oleh SMKN 2 Bondowoso, yang kini menjadi wadah nyata bagi siswa dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan.

Tak berhenti di situ, SMKN 2 Bondowoso juga membuka Suminagashi Class, sebuah kelas pengalaman terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mencoba langsung teknik melukis di atas air ini. Kelas ini diharapkan menjadi jembatan antara dunia pendidikan, seni, dan partisipasi masyarakat.

Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat positif karena tidak hanya mengasah kreativitas siswa, tetapi juga membentuk jiwa wirausaha dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengenalkan budaya serta seni tekstil ke masyarakat luas,” ujarnya.

Dengan kegiatan seperti ini, SMKN 2 Bondowoso terus menunjukkan peran aktifnya sebagai pusat inovasi dan kreativitas, sekaligus berkontribusi membanggakan daerah di kancah pendidikan dan kewirausahaan berbasis seni dan budaya.

Pimpin  Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kepala SMKN 2 Bondowoso Tegaskan: Teknologi Tanpa Idiologi Mudah Dibohongi

Senin, 2 Juni 2025 merupakan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila  2025, SMKN 2 Bondowoso menggelar upacara bendera di halaman sekolahnya. Seluruh peserta didik beserta guru dan tenaga kependidikan mengikuti upacara tersebut.  Para guru dan tenaga kependidikan kompak memakai baju korpri, yang disepakati pada hari itu.

Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso Sofyan Sauri memimpin langsung jalannya upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan amanat pembina upacara dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun 2025.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujarnya.

Sofyan juga mengatakan saat ini dalam konteks pembangunan nasional, khususnya dalam bidang pendidikan pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental ialah memperkokoh ideologi Pancasila, menurutnya teknologi tanpa ideologi yang kuat di masa sekarang, maka generasi muda akan mudah dibohongi.

Menurutnya, memperkokoh ideologi Pancasila artinya menegaskan pembangunan bangsa. Terutama dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks. Kemudian, dia mengatakan Pancasila juga harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media. Dia mengajak untuk membangun kesadaran jika media sosial bukan ruang bebas nilai apalagi kamuflase sebagai bentuk formalitas saja.

“Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan, dimulai dari generasi muda yang ada di sekolah ini. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong,” tutur Dyah salah satu guru Pendidikan Pancasila di SMKN 2 Bondowoso dengan penuh semangat.

Spektakuler! Podcast Gen B On Top Menjadi Gebrakan Pertama Program Kerja Kepala SMKN 2 Bondowoso

Hari ini Rabu, 28 mei 2025 genap sepekan kepemimpinan Sofyan Sauri, S. Pd. M.Pd di SMKN 2 Bondowoso, setelah serah terima jabatan minggu lalu oleh kepala Cabang Dinas Pendidikan Slamet Riyadi di Catelya Hall Smakenda.
Sebagai kepala sekolah barui tentunya beliau harus memiliki program-program yang kekinian dan yang bersifat melanjutkan apa yang telah dikembangkan oleh pendahulunya. Podcast, menjadi pilihan pertama untuk dikembangkan dalam program jangka pendeknya.


“Sangat disayangkan, apabila sarana yang ada tidak dikembangkan dengan maksimal. Oleh karena itu, saya sudah membuat surat tugas tim podcast untuk memaksimalkan hal ini, supaya memiliki jadwal rutin sekaligus menjadi ajang promosi di Smakenda ” ujar Sofyan dengan antusias.
Tim podcast yang dinahkodai oleh Inayatul karimah, segera bergerak cepat untuk memenuhi target yang diberikan oleh kepala sekolah setelah menerima mandat berupa surat tugas, melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Tim sehingga lahirlah GEN B ON TOP sebagai nama dari podcast smakenda ditambah dengan jadwal program yang sudah usulkan.
Kata Dyah yang merupakan salah satu tim podcast, Gen B On Top merupakan podcast yang menghadirkan obrolan seru, kritis, dan inspiratif dari generasi baik, berkarakter dan berdaya. Di podcast ini akan dibahas isu kekinian, nilai kehidupan, dan aksi nyata anak muda yang siap berdampak. Naik bareng kami ke puncak potensi—karena Gen B bukan cuma generasi sekarang, tapi generasi on top.
“podcast ini akan menjadi awal pengaplikasian public speaking secara tidak langsung,” sambung Ika yang merupakan salah satu guru bahasa inggris di Smakenda.