Festival Muharram di Kabupaten Bondowoso merupakan agenda rutin tahunan pemerintah daerah dalam menyambut Tahun Baru Islam. Festival Muharram dilaksanakan selama 10 hari dengan berbagai rangkaian kegiatan pameran, lomba dan sajian Seni dan Budaya. Salah satunya adalah Tari Ojung

Pada Festival Muharram tahun 2024 ini Bondowoso pecahkan rekor muri 1000 penari ojung yang menari dan beratraksi di Alun – Alun Raden Bagus Asra Bondowoso pada 13 Juli 2024. Penari terdiri dari pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan SMK se Kabupaten Bondowoso.

SMKN 2 Bondowoso turut mendukung event pecahkan rekor muri ini dengan mengerahkan 22 penari ojung. Penari sudah berlatih selama 3 pekan di sekolah dan melaksanakan latihan bersama di Alun – Alun RBA Bondowoso. Penari dari siswa SMKN 2 Bondowoso merasakan pengalaman yang menyenangkan selama belajar menari. Selain bisa menari mereka juga berliterasi tentang budaya Bondowoso.

Budaya Ojungan yang masih dilestarikan di Bondowoso,
Ojungan artinya memukul. Memukul menggunakan rotan yang dilakukan oleh 2 orang laki – laki. Ketika salah satu memukul lawannya akan menangkis.

Sebuah ritual yang merupakan perpaduan seni bela diri dan religi Tari Ojung ini dilakukan untuk meminta hujan ketika di Bondowoso datang kemarau panjang.
Kepercayaan masyarakat bahwa semakin banyak darah yang menetes, akan semakin banyak hujan yang turun.

Saat sekarang Ojungan menjadi tarian yang dikenal sebagai tari Ojung. Tarian yang atraktif ini menjadi tari tradisi di Kabupaten Bondowoso. Pada Festival Muharram tahun ini Bondowoso mengusung tari Ojung untuk melestarikan budaya Bondowoso sekaligus untuk pecahkan rekor muri tahun 2024.

Semoga dengan pemecahan rekor Muri 1000 penari Ojung Budaya daerah semakin lestari. Budaya yang menjadi tarian lokal Bondowoso ini tidak hilang oleh zaman. Peserta didik dan khususnya masyarakat luas Bondowoso semakin menghargai dan mencintai budayanya sehingga Indonesia semakin kaya akan ragam Budaya.